Jangan Bermain Anggaran dan Proyek di Event Asian Games 2018

Senin, 11 Januari 2016 16:46 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT

"Semua harus transparan. Ini dilihat semua orang. Jadi jangan sekali-cari main anggaran dan cari proyek," tegas Puan saat memimpin rapat terbatas persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan MotoGP 2017 di kantor Kemenko PMK.

Rapat terbatas yang di gelar di kantor Kemenko PMK, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat ini dihadiri perwakilan sejumlah kementerian. Yakni Kemsesneg, Kemendagri, Kemenkumham, Kemenkeu, KemenPUPera, Kemenhub, KemenPPN/Bappenas, Kemenpora, Kapolri, Bekraf, BPKP, LKPP, dan Ketua KOI.

"Rakor ini akan ditindaklanjuti dengan rapat terbatas dengan Presiden. Inpres partisipasi kementerian masih diperbaiki terus. Draf master plan mohon segera ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan Kemenpora dan Setneg supaya Inpres segera terbit. Ditjen Imigrasi mohon disiapkan line khusus untuk peserta AG," ujar Puan dalam rapat.

Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam kesempatan rapat ini menyampaikan pembangunan Wisma Atlet sudah diserahkan ke KemenPUPera dan Perumnas.

"Saya juga langsung menyetujui perbaikan maskot Asian Games 2018 oleh Badan Ekonomi Kreatif, Kemenpora, dan KOI yang akan menggelar sayembara terbatas penyempurnaan maskot. Renovasi GBK dan Wisma Atlet dilakukan KemenPUPera dan Perumnas. Master plan akan dijelaskan deputi saya," ujar Menpora. 

Sedangkan terkait MotoGP, Menpora mengaku telah beberapa kali melakukan pertemuan dan menyiapkan payung hukum penyelenggaraan.

"Indonesia sudah dipastikan tuan rumah 2017. Sedang disiapkan payung hukum berupa Keppres Kepanitiaan. Deadline kontrak Kemenpora dengan DORNA pada 30 Januari 2016 perlu persetujuan Presiden," lanjut Menpora. 

Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Olahraga, Gatot S Dewabroto juga menambahkan bahwa slogan Asian Games 2018 nanti adalah Unity Beyond Diversity.

Sedangkan untuk master plannya akan terus dikoordinasikan dengan KOI, dan yang pasti tidak semua venue di GBK akan dipakai untuk AG 2018. Instansi terkait master plan serta Inpres sendiri adalah Setneg, Setkab, dan Kemenko PMK.

Ketua KOI Erick Thohir menyampaikan bahwa OCA sangat serius melihat persiapan Indonesia dalam Asian Games 2018.

"Akan ada enam pengawas langsung dari OCA per Januari ini untuk mengawasi kesiapan Indonesia. Rapat internal OCA terus digelar terkait broadcast, komunikasi, dan pembangunan venue," ujar Erick. 

Pemilik klub Italia Inter Milan ini menambahkan, yang direnovasi di luar GBK adalah Stadion Patriot Bekasi, GOR Basket Bandung, dan Headquarters AG XVIII di Jakarta dan Sumsel.

"Test event bukan Oktober 2017 karena bertabrakan dengan SEA Games 2017 Malaysia, tapi November 2017. Test event akan dilakukan pada venue yang sudah ada, bukan yang sedang direnovasi," lanjut Erick.

Sementara Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan AG 2018 bukan semata-mata olahraga.

"Sejak awal bertemu Menpora, saya langsung merekrut orang-orang berkelas internasional untuk menyeleksi sayembara terbatas. Tema AG 2018 harus relevan dengan seluruh Asia, tidak hanya negara atau etnis tertentu. Tema yang diusulkan adalah the Energy of Asia," ujar Triawan.

LKPP dan BPKP yang hadir juga mengatakan revisi itu memungkinkan secara administrasi negara.