Polusi Udara dan Minimnya Pepohonan Dikeluhkan Atlet Jalan Cepat Asian Games 2018

Kamis, 30 Agustus 2018 14:02 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Olahraga jalan cepat di Asian Games 2018 membutuhkan ketahanan stamina tersendiri untuk menghadapi suhu panas dan polusi udara yang buruk di Jakarta. 

Pejalan cepat Indonesia Hendro yang berlaga di nomor 50 kilometer, Kamis (30/08/18) ini misalnya. Dia sempat pingsan sebelum akhirnya bisa menyelesaikan lomba walau harus finis paling akhir.

Atlet berusia 28 tahun ini mengaku polusi dan kelembaban serta suhu panas (31 derajat Celcius) membuat dia sempat dipapah untuk dikompres air dingin. Indeks polusi udara Jakarta, Kamis (30/08/18), tercatat sebesar 163. Angka ini masuk dalam level berbahaya (level yang sehat adalah 150).

"Keajaiban sekali saya bisa selesaikan lomba. Ini keajaiban," ujarnya sebagaimana dilansir Straits Times.

Masalah belum selesai bagi Hendro Yap. Setelah sempat terengah-engah, dia sekarang harus menghadapi cedera ligamen. Ini pertama kalinya dia berlomba di 50 kilometer. Hendro pun langsung ditandu keluar area usai menyelesaikan lomba.

"Benar-benar sakit ini. Saya pikir saya harus finis ini pertama kalinya saya di 50 kilometer. Saya tidak mau mengecewakan pelatih saya," tambah Hendro.

Sekalipun harus berada di urutan paling buncit dan tidak meraih medali, suporter Indonesia terus meneriakkan dukungan sepanjang laga.

"Saya bangga dengan para suporter yang datang untuk mendukung kami."

Hayato Katsuki dari Jepang meraih emas dengan catatan waktu 4 jam, 30 menit, dan 30 detik. Perak diraih Wang Qin asal China dan atlet Korea Selatan, Joo Hyun-myeong, mendapat perunggu.

Terlalu banyak bangunan di sekeliling tanpa diimbangi pepohonan mempengaruhi kualitas udara di Jakarta. Hal ini menjadi sorotan para peserta. Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemangku kepentingan di ibu kota negeri kita tercinta ini.

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT.