Pimpinan Olahraga Filipina Bermasalah, SEA Games 2019 Terganggu?

Jumat, 21 Juni 2019 09:09 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Persiapan SEA Games 2019 terancam terganggu lantaran para petingginya tengah dilanda masalah. Copyright: © INDOSPORT
Persiapan SEA Games 2019 terancam terganggu lantaran para petingginya tengah dilanda masalah.

INDOSPORT.COM – Kisruh di kalangan pimpinan olahraga di Filipina, diharapkan tidak menganggu persiapan negara tersebut sebagai tuan rumah SEA Games 2019.

Ajang dua tahunan ini akan berlangsung pada 30 November – 11 Desember 2019 mendatang di mana Filipina resmi ditunjuk sebagai tuan rumah salah satu pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara.

Namun menjelang dimulainya SEA Games 2019, negara yang berjuluk Lumbung Padi tersebut diterpa masalah usai ketua Komite Olimpiade Filipina (POC) Ricky Vargas memutuskan untuk undur diri dari jabatannya dengan alasan ingin memberikan kesempatan kepada orang lain.

Kemudian posisi tersebut diisi oleh Wakil Ketua I POC, Joey Romansanta. Namun Chairman POC, Abraham Tolentino menilai Romasanta tidak layak untuk menjadi ketua dan menyerukan untuk mengadakan sidang khusus untuk pemilikihan ketua baru.

Meski demikian, William Ramirez selaku Ketua Komisi Olahraga Filipina (PSC) dan Chef de Mission kontingen negara tersebut meyakini permasalahan pelik tersebut tak akan mengganggu persiapan serta menghimbau atletnya tidak terpengaruh dengan rumor para pemimpinnya.

“Mari kita fokus 100 persen untuk tugas besar tersebut. Kami harus mengisolasi atlet-atlet kami dari masalah itu, agar mereka fokus dengan tugas mereka,” kata Ramirez, dilansir dari kanal berita olahraga Antara.

Sementara itu, banyak rumor lain yang mengungkapkan alasan dibalik mundurnya Vargas dari posisi ketua POC yakni terkait masalah persiapan SEA Games 2019, di mana Panitia Penyelenggara Filipin (Phisgoc) mengerahkan tim tanpa persetujuan dari dewan POC.

Tim yang tidak mengantongi persetujuan dari dewan POC, maka delapan dari 13 anggota dewan mempertanyakan legalitas penyelenggara SEA Games 2019, termasuk dalam pembuatan logo, maskot dan motto acara bergengsi tersebut.