Komunitas Sehat

Jangan Sepelekan, Ini Dampak Fatal Air Masuk Telinga saat Berenang

Jumat, 4 Oktober 2019 04:31 WIB
Penulis: Martini | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© GETTYIMAGES
Ilustrasi berenang. Copyright: © GETTYIMAGES
Ilustrasi berenang.

INDOSPORT.COM – Olahraga akuatik seperti berenang, menyelam, dan lain-lain, masuknya air ke telinga tentu sudah menjadi hal yang biasa. Namun, jika tidak hati-hati, air yang masuk tersebut berpotensi menyebabkan infeksi telinga atau disebut dengan swimmer’s ear.

Swimmer’s ear sendiri merupakan infeksi telinga luar akibat paparan terhadap kelembaban yang menetap dari sisa air yang terperangkap dalam telinga usai berenang atau menyelam. Struktur telinga yang seperti labirin dan air yang terperangkap di dalamnya kemudian menciptakan lingkungan lembab yang cocok bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh.

Normalnya, telinga manusia menghasilkan serumen atau kotoran telinga sebagai bentuk pertahanan alami dari kuman yang akan memasuki telinga. Namun Swimmer’s ear dapat terjadi saat telinga tidak menghasilkan cukup kotoran telinga untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri dan jamur.

Beberapa gejala dari infeksi telinga swimmer’s ear antara lain telinga membengkak, kemerahan, terasa panas, nyeri dan tidak nyaman, keluar nanah atau cairan, gatal pada lubang telinga, hingga penurunan pendengaran.

Jika infeksi telah meluas, maka akan ada rasa nyeri pada wajah, kepala, dan leher. Gejala ini juga disertai demam atau bengkak pada kelenjar getah bening, sekaligus menjadi penanda bahwa infeksi yang terjadi sudah berat.

Untuk infeksi telinga yang tidak dapat sembuh sendiri, dokter biasanya akan meresepkan obat tetes telinga antibiotik. Dokter juga dapat memberikan antibiotik yang dicampur dengan steroid untuk mengurangi pembengkakan pada liang telinga.

Untuk mengurangi gejalanya, penting bagi Anda untuk melindungi telinga dari air selama proses penyembuhan.

Jika infeksi telinga luar dibiarkan begitu saja tanpa diobati dan tidak sembuh dengan sendirinya, maka kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, salah satunya adalah Asbes.

Infeksi telinga yang berlangsung lama juga dapat menyebabkan penyempitan liang telinga, dan kasus ini dapat berpengaruh pada fungsi pendengaran, bahkan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

Robeknya gendang telinga juga dapat menjadi komplikasi dari infeksi telinga luar. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Gejalanya dapat berupa kehilangan pendengaran sementara, berdenging atau berdengung, keluar cairan dari telinga, dan keluar darah dari telinga.

Pada beberapa kasus yang jarang, infeksi telinga luar juga dapat menimbulkan kondisi ganas yang disebut necrotizing otitis externa maligna. Kondisi ini tentu sangat serius, sebab infeksi menyebar hingga ke tulang rawan dan tulang keras yang berada di sekitar liang telinga.

Gejalanya dapat berupa nyeri telinga dan sakit kepala hebat, keluar cairan terus menerus dari telinga, kelumpuhan saraf wajah pada sisi telinga yang sakit, dan tereksposnya tulang pada liang telinga.