Absen di Pembukaan Olimpiade Tokyo, Efek Anthony Ginting vs Kento Momota?

Sabtu, 24 Juli 2021 08:24 WIB
Penulis: Martini | Editor: Yosef Bayu Anangga
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Meski absen di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/07), nama Anthony Sinisuka Ginting tetap digaungkan imbas persaingannya dengan Kento Momota.

Ya, saat kontingen Indonesia yang dipimpin atlet Rio Waida melenggang di hall Olympic Stadium, pembawa acara kemudian turut menyebut nama Anthony Sinisuka Ginting.

Pembawa acara menyebutkan jika Indonesia memiliki potensi karena hadirnya Anthony Sinisuka Ginting, rival dari Kento Momota, atlet tunggal putra andalan tim tuan rumah.

Sayangnya, Anthony Ginting tidak hadir dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, dan ia hanya menyaksikan kemeriahan acara itu melalui layar handphone miliknya.

"Saya tadi nonton di handphone. Upacara pembukaannya keren walau dikemas sederhana. Mungkin kalau tidak pandemi bakal lebih megah. Sayang sekali, tapi saat ini semua harus disyukuri," kata Ginting.

"Bisa digelar saja, Olimpiade ini sudah bagus. Sekarang semoga semuanya lancar dan sehat hingga akhir nanti," lanjutnya.

Anthony Ginting meluruskan bahwa ia harus absen dalam parade tim Indonesia di acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, karena harus menjaga stamina sebelum bertanding.

"Ikut parade tim Indonesia di sana akan jadi pengalaman yang menyenangkan. Tetapi saya sudah harus fokus ke pertandingan lusa nanti," ungkap atlet 25 tahun tersebut.

Sementara itu, manajer tim bulutangkis Eddy Prayitno menyampaikan kondisi terkini dari Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan.

"Pagi tadi (Jumat) tim sudah menyelesaikan latihan terakhir jelang besok bertanding. Semua dalam kondisi sehat, prima dan semangat," tutur Eddy.

"Sore harinya, atlet semua sektor menjalani sesi video analisis. Mereka menganalisa kelebihan dan kekurangan lewat video-video pertandingan. Ini kan menjadi pertimbangan membuat strategi permainan," lanjutnya.

"Semoga atlet-atlet kebanggaan kita ini, berhasil menyumbangkan prestasi untuk Indonesia. Itu doa kita semua," tutup Eddy.