LADI Sempat Bermasalah di PON 2016, Menpora Minta Jangan Sampai Terulang

Minggu, 24 Oktober 2021 12:55 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Humas Kemenpora
Kemenpora menggelar acara Sosialisasi Inpres No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepak Bolaan Nasional di Yogyakarta di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta. Copyright: © Humas Kemenpora
Kemenpora menggelar acara Sosialisasi Inpres No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepak Bolaan Nasional di Yogyakarta di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta.

INDOSPORT.COM - Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) ternyata juga bermasalah sejak 2016. Kini, di 2021, Indonesia melakukan kesalahan yang sama.

Baru-baru ini, LADI mendapat sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) karena dianggap tidak patuh kepada aturan dan program anti-doping di ajang olahraga.

Akibatnya, sejumlah hak Indonesia di olahraga internasional ditangguhkan. Di antaranya tidak izinkannya bendera Merah Putih berkibar di ajang regional, kontinental hingga kejuaraan dunia.

Bahkan, Indonesia juga tidak diperbolehkan menjadi tuan rumah event-event olahraga internasional selama setahun ke depan. Sehingga, beberapa agenda pun terancam batal jika masalah ini tidak terselesaikan.

Hal ini tentu menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga Tanah Air. Padahal, LADI juga pernah mendapat teguran serupa di 2016. Hal ini menyiratkan jika LADI seolah tak belajar dari kejadian masa lalu.

Kala itu, dari sekitar 473 sampel urine yang dikirim ke Lab Anti-Doping Nasional India di New Delhi, dalam laporannya terdapat 12 sampel urine atlet peraih medali PON 2016 Jawa Barat yang terindikasi positif doping.

Indonesia sempat terancam sanksi WADA. Namun, gerak cepat dan komitmen yang dilakukan Kemenpora bersama LADI, akhirnya membuat Merah Putih diampuni.

Hal itu tertuang dalam surat dari Lembaga Anti-Doping Dunia yang ditujukan kepada Menpora Imam Nahrawi, ditandatangani oleh Direktur Jenderal WADA, Olivier Niggli, 17 Februari 2017 dan ditembuskan ke LADI.

Namun kini, di masa pemerintahan Menpora Zainudin Amali, WADA juga menerapkan aturan ketat, sehingga Indonesia lagi-lagi terancam sanksi berat setahun ke depan.

"Situasi sekarang berbeda dengan hukuman tahun 2016, waktu itu aturan belum terlalu ketat sehingga bisa cepat selesai," terang Zainudin Amali, saat ditemui media pada Jumat (22/10/21).