Wisma Atlet Asian Games Diminta Bertaraf Internasional

Minggu, 31 Januari 2016 17:46 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Gema Trisna Yudha
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla (tengah) bersama Menpora Imam Nahrawi menekan timbol tanda diresmikannya Logo Asian Games 2018 pada acara Road to 18th Asian Games 2018, Jakarta-Palembang di Pl Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla (tengah) bersama Menpora Imam Nahrawi menekan timbol tanda diresmikannya Logo Asian Games 2018 pada acara Road to 18th Asian Games 2018, Jakarta-Palembang di Pl

Indonesia yang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga Asian Games 2018 masih melakukan persiapan demi mensukseskan acara tersebut. Agar tercapai sesuai harapan, Olympic Council of Asia (OCA) atau Dewan olimpiade Asia meminta wisma atlet (athlete village) yang digunakan bertaraf internasional. 

“Mereka meminta pembangunan athlete village harus sesuai dengan international standart. Karena itu harus bekerja sama dengan sport federation dan juga didampingi yang ahli dalam bidangnya,” ungkap ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir usai acara Coordination Committee Meeting di Hotel Fairmont, Senayan.


Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, juga merupakan presiden klub Italia, Inter Milan.

Erick Thohir juga menjelaskan alasan permintaan OCA itu agar athlete village tidak hanya berfungsi sebagi tempat penginapan. Di tempat tersebut, para atlet diharapkan bisa saling bersosialisasi.

“Athlete village tidak hanya cukup sebagai tempat penginapan karena di dalamnya harus ada philosophy olympic. Dimana mereka (atlet) harus bisa bertemu dan bersosialisasi," ucap Erick menuturkan.


Menpora, Imam Nahrawi memberikan kata sambutan pada acara Road to 18th Asian Games 2018, Jakarta-Palembang di Plaza Selatan GBK, Minggu (27/12/15).

"Jadi mungkin ada dinning hall, selain itu keamanan atlit, parkir, shuttle bus dan lainnya mesti dengan service yang memadai,” lanjut Erick yang juga merupakan seorang pengusaha.