Demi Medali Olimpiade, Panjat Tebing Siap Tiru PBSI

Jumat, 26 Agustus 2016 14:42 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Randy Prasatya
 Copyright:

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil meraih emas di nomor ganda campuran bulutangkis usai menundukkan wakil Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dengan skor 21-14 dan 21-12. Hasil tersebut juga mengembalikan tradisi emas Indonesia di Olimpiade yang sempat terhenti pada Olimpiade London 2012.

Pembinan berjenjang dan ketat yang dilakukan oleh PBSI ternyata tidak sia-sia. Bulutangkis selalu jadi cabor yang paling konsisten menyumbang medali emas di Olimpiade. Kesuksesan PBSI tersebut rupanya ingin ditiru oleh FPTI yang membawahi olahraga panjat tebing.

FPTI berkeinginan untuk membangun sebuah pelatnas seperti PBSI di Cipayung, lengkap dengan asrama dan sarana prasarana latihan. Mereka juga ingin melibatkan pihak pemerintah dalam proyek tersebut, namun terlebih dahulu ingin membuktikan potensi atletnya di Asian Games 2018 nanti.

“Di internal kita memang ada usulan untuk membangun sebuah tempat pemusatan latihan semacam training camp seperti pelatnas bulutangkis. Sehingga atlet ada asrama dengan prasarana yang lengkap,” ujar Sekretaris Jenderal FPTI, Sapto Hardiono kepada INDOSPORT.

“Kita akan susun desainnya dan mungkin akan bertemu Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), tetapi kita ingin buktikan potensi atlet kita di Asian games terlebih dahulu,” sambungnya.

Olahraga panjat tebing sendiri secara resmi akan diperlombakan di Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menyetujui cabang baru, termasuk Baseball/Softball, Karate, Skateboarding, dan Surfing.

30