Terkait Doping Atlet PON Jabar 2016, Menpora Ingin Rombak Kepengurusan LADI

Senin, 9 Januari 2017 23:35 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
© Ginanjar/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi, ingin sosialisasi tentang doping gencar dilakukan. Copyright: © Ginanjar/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi, ingin sosialisasi tentang doping gencar dilakukan.

Ketua Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Tahun 2016 Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengumumkan bahwa ada 12 atlet PON XIX/2016 dan dua atlet Peparnas XV/2016 Jawa Barat positif doping setelah dilakukan pemeriksaan urine di National Dope Testing Laboratory, India.

Para atlet tersebut merupakan peraih medali emas, perak dan pemecah rekor nasional. Sebanyak 12 atlet PON yang positif doping berasal dari cabang olahraga binaraga (delapan atlet), berkuda (satu atlet), angkat berat (satu atlet) dan menembak (dua atlet). Sementara atlet Peparnas positif doping berasal dari cabang olahraga atletik dan tenis meja.

Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) mengakui bahwa sosialisasi terkait doping kurang dilakukan secara gencar. Hal tersebut terjadi karena adanya pemotongan anggaran.

"Awalnnya dipotong Rp1 miliar, kemudian Rp500 juta," kata Sekretaris Umum LADI, Rifki Mochtar, dikutip Antara.
 


Menpora, Imam Nahrawi, ingin sosialisasi tentang doping gencar dilakukan.

Menanggapi hal tersebut, Menpora, Imam Nahrawi mengingatkan agar sosialisasi bahaya doping seharusnya gencar dilakukan tanpa melihat besaran biaya anggaran.

"Harus ada sosialisasi bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga agar mereka mengetahui zat atau obat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi," ujar Imam.

Menurut Imam, terkadang ada beberapa kasus di mana seorang atlet menelan obat tertentu karena sakit. Namun ternyata setelah diperiksa, obat yang dikonsumsi itu mengandung zat yang dilarang. Selain obat, makanan dan minuman yang masuk ke perut atlet juga tidak luput dari potensi kandungan zat doping.

"Ini yang membuat sosialisasi doping penting dan dalam pelaksanaannya harus berkoordinasi dengan LADI," kata Imam.
 


Menpora, Imam Nahrawi, saat membuka ajang PON Jabar 2016.

Di sisi lain, Imam mengatakan, nantinya ke-14 atlet yang terkena doping akan dihadapkan pada Dewan Disiplin yang segera dibentuk oleh Kemenpora. Dalam pertemuan itu, atlet positif doping juga akan didengarkan pembelaannya. Salah satu hukuman terberat bagi atlet positif doping adalah dinonaktifkan dari kegiatan olahraga selama rentang tahun tertentu.

"Kepengurusan LADI segera kami bereskan (rombak)," tutup Imam.