Perdana Menteri Rusia, Vitaly Mutko menyatakan seorang atlet putri dapat 'memupus' jejak penggunaan doping yang mereka lakukan dengan hubungan seks.
Pernyataan tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan DNA atlet hoki putri yang mengandung DNA seorang pria yang berhubungan seks dengan sang atlet.
"Kalau seorang atlet putri melakukan hubungan seks sebelum melakukan tes doping, tim medis pemeriksa akan menemukan DNA sang pria (yang tak menggunakan doping)," kata Mutko.
"Hasil pemeriksaan pada atlet putri akan menunjukkan dia memiliki hormon sang pria yang menjadi pasangannya," tambahnya.
Hal tersebut, menurut Mutko, akan menyamarkan hasil pemeriksaan penggunaan doping. Sehingga sang atlet dinyatakan negatif menggunakan doping.
Hanya saja, mantan Wakil Presiden Badan Anti Doping Dunia (WADA), Arne Ljungqvist mengatakan hal itu sebagai sesuatu yang mustahil.
Kontingen atlet Rusia di Olimpiade 2016.
"DNA sangat personal dan tak bisa dibagikan melalui hubungan seks," katanya.
Rusia sempat membuat heboh olahraga dunia dengan banyaknya atlet yang positif menggunakan doping pada gelaran Olimpiade 2016. Sebelumnya, Rusia ditengarai melakukan program doping nasional, dengan dukungan pemerintah, untuk meningkatkan prestasi olahraga mereka.