Petinju Putri India Ini Ingin Dobrak Ketimpangan Gender di Asian Games 2018

Senin, 13 Agustus 2018 20:32 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Arum Kusuma Dewi
© ASBC
Petinju India yang bakal bertarung di Asian Games 2018, Sonia Lather. Copyright: © ASBC
Petinju India yang bakal bertarung di Asian Games 2018, Sonia Lather.

INDOSPORT.COM - Tinju identik dengan olahraga pria. Sekalipun para perempuan sudah mulai menekuni olahraga adu jotos ini, tetap saja hal tersebut dianggap aneh.

Sonia Lather mengalami hal tersebut. Lahir di distrik Haryana, India, dia kerap dicibir dan diremehkan saat memilih olahraga keras yang beresiko ini. Anggapan masyarakat setempat adalah perempuan tidak pantas memilih olahraga kontak fisik.

Tragedi demi tragedi dalam kehidupannya juga berpengaruh. Tiga tahun lalu abangnya terlibat dalam kasus pembunuhan tiga tahun lalu dan masih mendekam di penjara. Dua tahun lalu, sang adik laki-laki terlibat kasus yang sama. Sementara sang ayah terlibat kecelakaan tahun 2011 dan Sonia-lah yang mengurus ayahnya.

Semua kejadian pahit ini justru tidak melemahkan diri Sonia untuk bertinju. "Sekalipun kejadian-kejadian ini berpengaruh besar, dia tidak berhenti bertinju dan justru semakin kuat," ujar sepupu Sonia Bijender Singh sebagaimana dilansir TimesofIndia. 

Bijender menambahkan bahwa alasan Sonia memilih tinju justru untuk mengendalikan amarahnya. Segala kejadian pahit yang menimpanya tentu membuatnya gampang marah.

Sonia pun menuturkan bagaimana dia harus mengalami stigma buruk dari lingkungan tempat tinggalnya karena memilih tinju.

"Menjadi seorang perempuan awalnya saya tak diperbolehkan keluar rumah jadi memilih olahraga seperti ini benar-benar di luar mimpi saya. Namun, saya keras kepala dan tak mau menyerah."

"Awalnya saya memilih kabbadi, lalu beralih ke gulat dan di usia 18 tahun saya memutuskan menekuni tinju. Saya tak peduli para tetangga sekitar mau berkata apa. Selagi saya bisa meyakinkan orang tua saya maka saya tak peduli dengan hal lain," tutur perempuan 25 tahun ini.

Perjuangannya tidak sia-sia. Sonia berhasil meraih medali perak di kejuaraan Asia tahun 2012 dan juga perak di kejuaraan tinju perempuan dunia AIBA Women's World Boxing Championships dua tahun lalu. 

Ketimpangan gender di kampung halamannya membuatnya termotivasi meraih emas di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Selain itu, dia ingin membuat orang tuanya bangga dengan pencapaian di Asian Games 2018 nanti.

Dia juga menyemangati para perempuan yang memilih olahraga tonjok-tonjokan ini untuk tidak gentar sekalipun ada cap negatif pada mereka. Selain itu, bela diri perlu bagi perempuan.

"Perempuan muda dan paruh baya harus tahu cara mempertahankan diri jika terjadi bahaya pada mereka," ujarnya.

Semoga sukses, Sonia!

Timnas Vietnam U-23 untuk Asian Games 2018 Terpaksa Latihan di Jalanan

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT