Terkait hal tersebut, Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto saat ini tengah mengejar legalitas kesanggupan Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan balapan motor paling bergengsi ini.
“Minggu ini diusahakan legalnya (Letter Of Intent) dari Kemenpora, itu sebagai kesanggupan Pemerintah sebagai tuan rumah. Dari situ sanggup, lalu selama beberapa bulan kontrak,tapi harus ada lampiran design-nya,” ungkap Tinton seusai rapat bersama Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Alfitra Salamm.
Letter Of Intent (LOI) dibutuhkan sebagai bentuk kesanggupan Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan balapan MotoGP 2017. Apalagi pihak Dorna selaku penyelenggara MotoGP akan berkunjung ke Indonesia.
“Nanti Dorna datang tanggal 21 Oktober, sebelum ke MotoGP Malaysia. Kami harapkan minggu ini selesai (LOI), lebih cepat lebih bagus. Menjelang miggu ini kontrak dipersiapkansambil tenderin design-nya,” jelasnya lebih jauh.
Selain itu Tinton menjelaskan, jika Sirkuit Sentul tidak segera direnovasi, apakah para pembalap Indonesia akan terus berpacu di pinggir jalan, terlebih saat ini balap motor sudah masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). “Kalau tidak ada ini, mau balapan di pinggir jalan terus, apalagi motor sudah masuk PON.”