Lorenzo Masih Cemas dan Kesal dengan Ban Michelin

Rabu, 6 April 2016 14:27 WIB
Editor: Randy Prasatya
 Copyright:

Michelin harus menarik seluruh ban belakangnya saat ban Scott Redding terkelupas di latihan bebas keempat seri balap GP Argentina. Sebelum kasus tersebut, kejadian lebih mengerikan menimpa Loris Baz dalam sesi pramusim di Sirkuit Sepang.

Imbas kejadian di Argentina, perusahaan ban asal Prancis tersebut langsung memberikan ban belakang cadangan dengan konstruksi yang kaku, tapi rencana itu gagal karena cuaca buruk dan sesi pengujian jelang balapan pun gagal dilakukan. Pada akhirnya, bapalan berlangsung dengan dua senyawa ban belakang, yang kemudian diganti saat pertengahan balapan.

Meski cara tersebut sedikit berhasil, Lorenzo masih sangat vocal mengkritik Michelin, karena dirinya tidak tahu ban apa yang akan diberikan saat balapan di Sirkuit Austin.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit bersama Michelin, karena kita tidak tahu ban apa yang akan mereka beri ke kita di Austin, yang biasanya trek memerlukan ban yang jauh lebih lembut daripada di sini [di Argentina]," ujar Lorenzo seperti dikutip Motorsport.


Lorenzo saat terjatuh di GP Argentina.

Selain masalah di Sepang dan Termas de Rio Hondo, pembalap Yamah Movistar itu juga menyesali sikap Michelin yang justru menyalahkan berat badan Baz saat ban motornya pecah.

“Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, apakah itu karena Baz, seperti yang dikatakan (Michelin), atau karena tekanan ban. Beberapa orang berkata tekanan ban yang ada saat itu mendekati normal,” kata Lorenzo.

“Tapi saya tidak berpikir berat badan pembalap atau tekanan ban bisa menyebabkan hal-hal seperti (kecelakaan fatal) itu,” sambung juara dunia MotoGP tiga kali tersebut.

Pada balapan di GP Argentina, Lorenzo gagal finis setelah terjatuh di lap ke-13. Penyebab kegagalannya di Sirkuti Termas de Rio Hondo diduga karena kesalahan pemilihan ban.