Gelar Kejuaraan Berskala Asia, IMI Ketatkan Regulasi untuk Penonton

Kamis, 18 Agustus 2016 11:52 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Galih Prasetyo
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Jefrey J.P (baju putih), Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI). Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Jefrey J.P (baju putih), Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Kejuaraan FIM Asia Supermoto Championship 2016 benar-benar dipersiapkan secara matang oleh pihak penyelenggara. 

IMI sebagai federasi otomotif terbesar di Indoensia pun tak mau kecolongan dengan mengantisipasi beberapa resiko insiden yang bisa terjadi pada Supermoto kelas Asia yang baru pertama kali digelar di Indonesia.

Hal ini merujuk pada insiden kematian yang melibatkan seorang pembalap yang terjatuh di lintasan aspal, dan satu penonton yang terlempar magnet motor balap saat gelaran event serupa di Sidoarjo beberapa bulan lalu. 

"Untuk saat ini, kami menerapkan regulasi yang sama dengan ajang motocross, baik perlengkapan pembalap, motornya hingga tata letak penonton di sirkuit," Jefrey J.P, Sekretaris Jenderal PP IMI menuturkan.

Dan terkait banyaknya event serupa berkelas regional, IMI hanya bisa memantau dan tak bisa melarang.  Pasalnya, IMI selaku induk organisasi otomotif juga belum menerapkan regulasi khusus terkait prosedur perlengkapan maupun keamanan terhadap event Supermoto.

"Makanya dengan kejuaraan Asia Supermoto ini, teman-teman komunitas bisa unjuk gigi secara internasional. Sebelumnya, mereka hanya sebatas event komunitas Supermoto secara regional," terangnya.

Jika nantinya event Supermoto sukses digelar di Indonesia, pihaknya akan mengagendakan event sejenis setiap tahunnya, dengan menyiapkan regulasi khusus yang tidak hanya melindung pembalap tapi juga penonton. 

"Hal itu yang memang kita soroti. Bagaimana pun, keselamatan sangat penting, baik untuk pembalap maupun penonton. Kami akan adopsi regulasi khusus soal Supermoto dari FIM Asia," pungkasnya.