Formula 1

Charles Leclerc Biang Kerok Ferrari Gagal Bersinar di F1 2019

Jumat, 6 Desember 2019 13:14 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© GettyImages
Legenda Formula 1 (F1), Jacques Villeneuve, menganggap bahwa pembalap Ferrari yang bernama Charles Leclerc adalah biang kerok kegagalan timnya itu di musim ini. Copyright: © GettyImages
Legenda Formula 1 (F1), Jacques Villeneuve, menganggap bahwa pembalap Ferrari yang bernama Charles Leclerc adalah biang kerok kegagalan timnya itu di musim ini.

INDOSPORT.COM - Legenda Formula 1 (F1), Jacques Villeneuve, menganggap bahwa pembalap dari Scuderia Ferrari yang bernama Charles Leclerc adalah biang kerok kegagalan timnya itu untuk menjadi juara dunia di tahun ini.

Dengan berakhirnya GP Abu Dhabi yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu, maka selesailah sudah perhelatan Formula 1 2019. Tim Mercedes yang memang sejak awal mampu tampil konsisten, sukses keluar menjadi juara dunia dengan torehan 739 poin.

Sementara itu, tim Scuderia Ferrari menempati peringkat dua dengan selisih 504 poin. Ini merupakan penurunan dari prestasi di 2018, dimana mereka mampu menempati posisi dua dengan torehan 571 poin. Sedangkan Mercedes sendiri bisa lebih baik dari tahun lalu yang hanya menorehkan 655 poin.

Ternyata, prestasi buruk mereka itu diakibatkan oleh pembalap Ferrari sendiri yang bernama Charles Leclerc menurut legenda Formula 1, Jacques Villeneuve. Melansir dari laman portal berita olahraga Essentially Sports, sosok yang berusia 48 tahun tersebut menganggap bahwa Leclerc punya sifat egois.

"Ferrari terpuruk musim ini. Mereka terlalu mengandalkan dua pembalap mereka. Padahal, chemistry antara keduanya dan tim tidak ideal. Ditambah lagi, Ferrari tidak pernah meminta Leclerc untuk belajar pelan-pelan karena ini adalah musim pertamanya bersama tim itu," ujar eks pembalap Williams tersebut.

"Kalau mereka meluangkan waktu untuk mendidiknya dengan baik, Ferrari akan jauh lebih berprestasi ketimbang sekarang ini. Hasilnya, Leclerc punya sikap yang sangat tidak mendukung dirinya sendiri. Seolah-olah, ia punya pemikiran, 'Aku akan membuktikan bahwa akulah bos di sini dan Sebastian Vettel tidak lebih baik dariku. Akulah masa depan Ferrari," lanjutnya.

"Sikap yang seperti ini akhirnya membawa kerugian bagi Ferrari sendiri. Saya sendiri juga tidak yakin bahwa Mattia Binotto (bos Ferrari) akan mampu mengatasi orang yang punya sifat seperti ini. Tahun depan, mereka harus banyak belajar dan berubah. Leclerc juga harus sadar diri," pungkasnya.

Di klasemen akhir Formula 1 2019, Charles Leclerc sendiri hanya mampu menempati peringkat ke-4 dengan torehan 264 poin. Bahkan, ia disusul oleh bintang Red Bull Racing-Honda yang bernama Max Verstappen, yang sukses menempati peringkat tiga dengan 278 poin.