Formula 1

Rencana 25 Seri Balapan F1 Tuai Kecaman, Presiden FIA Tunjukan Sisi Egois

Senin, 20 Januari 2020 16:13 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Jean Todt selaku presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA) menunjukan sisi egoisnya usai rencana bahwa Formula 1 akan menggelar 25 seri balapan. Copyright: © INDOSPORT
Jean Todt selaku presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA) menunjukan sisi egoisnya usai rencana bahwa Formula 1 akan menggelar 25 seri balapan.

INDOSPORT.COM – Jean Todt selaku presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA) akhirnya buka suara dan menunjukan sisi egoisnya usai rencana bahwa kejuaraan Formula 1 akan menggelar 25 seri balapan.

Melansir dari laman Autosport, rencana tersebut menuai kecaman lantaran dianggap bisa berdampak pada kualitas pembalap dan tim lantaran terlalu lelah menjalani balapan dalam satu musim.

Meski demikian, Jean Todt seolah tak peduli dengan kritikan tersebut dan mengatakan bahwa jika seluruh staf, termasuk pembalap di Formula 1 memang mencintai kejuaraan balap mobil bergengsi, maka seharusnya mereka tak perlu protes terkait rencana tersebut.

“Tak peduli apakah anda bekerja 18 jam sehari, tujuh hari atau jadwal padat dalam sepekan atau mendaoatkan upah pas-pasan, jika anda memang mencintai pekerjaannya maka anda akan melakukannya dengan senang hati dan tetap bersyukur karenanya,” ujar Jean Todt.

“Jika para karyawan dan pembalap memang mencintai Formula 1, maka apapun akan mereka lakukan, termasuk menyetujui rencana 25 seri balapan dalam satu musim karena merasa terhormat serta memang mencintai pekerjaannya di kejuaraan balap ini,” tambahnya.

Di sisi lain, keputusan bertambahnya seri balapan juga mendapatkan keluhan dari sejumlah pembalap salah satunya ialah Kevin Magnussen (Haas), karena bisa membahayakan timnya lantaran kelelahan.

"Jelas masalah terbesar mungkin adalah tim, dan anggota mekanik. Semua orang sudah bekerja sangat keras, jadi itu akan sangat sulit bagi banyak orang di tim,” kata Magnussen.

Apa yang dikatakan Magnussen cukup benar. Pasalnya, jika jumlah seri balapan terus ditambah terlebih jangkauannya seluruh dunia maka akan merepotkan terutama bagi tim logistik. Kecuali jika pihak tim mau menambah personel anggotanya untuk meringankan beban yang akan dipikul.