Formula 1

Tercecer di Tes Pramusim F1, Bos Tim Ferrari Jadi Pesimis

Sabtu, 22 Februari 2020 13:16 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Bos Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, cukup pesimistis menghadapi musim anyar Formula (F1) 2020 setelah tampil kurang meyakinkan saat tes pramusim.

Perhelatan balap mobil paling bergengsi sedunia, Formula 1, memang akan kembali diselenggarakan pada 2020. Untuk mempersiapkannya, mereka memberikan kesempatan kepada seluruh tim yang berpartisipasi untuk menjalani tes uji coba.

Salah satu tim yang melakukan uji coba pramusim itu adalah Scuderia Ferrari. Tahun ini, mereka mendatangkan mobil baru, SF1000. Namun ternyata, pihak tim sepertinya masih belum bisa memahami dengan baik kinerja mobil baru itu.

Hasilnya, mereka mendapat hasil yang mengecewakan di tes Barcelona, berbanding terbalik dengan tim Mercedes, yang kembali perkasa seperti perhelatan tahun lalu. Hal ini membuat Mattia Binotto tak terlalu yakin dengan performa timnya.

"Saya tidak seoptimistis tahun lalu, karena tim lain lebih cepat dari kami. Saya telah melihat performa Mercedes dan Red Bull (Racing-Honda). Mungkin, kami akan mendapatkan performa terbaik minggu depan atau di Australia," ujar Binotto seperti dilansir dari laman Yahoo Sport.

"Kami telah melakukan banyak perubahan. Fokus kami adalah di sistem aerodinamis dan konfigurasi mekanik lainnya, namun kami juga jangan sampai mengubah hal-hal yang sudah bagus. Kami berharap, mobil ini bisa lebih baik lagi musim ini," pungkasnya.

Ferrari memang harus melakukan penyempurnaan terhadap mobil dan peningkatan performa para pembalapnya, Charles Leclerc dan Sebastian Vettel. Tahun 2019, Ferrari finis di peringkat dua klasemen konstruktor dengan torehan 504 poin, dibanding Mercedes di posisi satu dengan 739 poin.

Sementara itu, Charles Leclerc sendiri finis di peringkat empat di belakang Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, dan Max Verstappen, dengan 264 poin. Sebastian Vettel finis di peringkat lima dengan torehan 240 poin. Ini menggambarkan Ferrari masih butuh berbenah di banyak sektor.