Formula 1

Bantu Lawan Pandemi, Tim Mercedes F1 Buat Alat Bantu Pernapasan untuk Pasien Corona

Senin, 30 Maret 2020 22:36 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© The Sun
Tim Mercedes F1 membantu melawan pandemi virus corona ini dengan memproduksi alat bantu pernapasan, Copyright: © The Sun
Tim Mercedes F1 membantu melawan pandemi virus corona ini dengan memproduksi alat bantu pernapasan,

INDOSPORT.COM – Pandemi corona memang membuat sejumlah balapan Formula 1 (F1) musim 2020 dibatalkan, tapi hal itu tidak membuat tim Mercedes F1 berpangku tangan menunggu musim dimulai kembali.

Tim Mercedes F1 pun mengerahkan upaya untuk membantu melawan pandemi virus corona ini dengan membantu proses produksi alat bantu pernapasan untuk para pasien.

Dilansir GP Today, Mercedes menggunakan teknologi mereka untuk bekerja sama dengan University College London dan University College London Hospital untuk membuat alat bantu napas dengan teknologi baru.

Dengan alat baru ini, diharapkan para pasien tidak perlu dirawat di ruang rawat intensif (ICU) sehingga penggunaan ventilator hanya diberikan kepada mereka yang keadaannya benar-benar sudah parah.

Jika proses percobaan awal berhasil dilalui dengan baik, maka Mercedes dalam sehari akan memproduksi seribu alat yang diberi nama Tekanan Jalur Pernapasan Positif Berkelanjutan atau Continous Positive Airway Pressure (CPAP) ini.

Andy Cowell, manajer pelaksana Mercedes berkata, “Komunitas F1 telah menunjukkan respons yang luar biasa terhadap permintaan bantuan yang diajukan. Kami bangga bisa menempatkan sumber daya kami untuk mewujudkan proyek CPAP dalam standar tertinggi dan jangka waktu tercepat yang memungkinkan.”

Pernyataan ini muncul hanya seminggu setelah deklarasi Proyek Pitlane yang melibatkan kerja sama pemerintah Inggris dengan 7 tim F1 untuk membantu mengatasi pandemi corona ini.

Konsultan medis University College London Hospital menyebut keberadaan alat ini bisa mengurangi beban kerja paru-paru para pasien covid-19 sehingga mereka tidak perlu dirawat di ruang ICU, dan dengan demikian mesin ventilator bisa dikhususkan untuk dipakai mereka yang benar-benar membutuhkannya.

“Alat ini ada di tengah-tengah antara masker oksigen sederhana dan mesin pernapasan infasif yang penggunaannya mengharuskan para pasien berada dalam keadaan tidak sadar. Alat ini akan membantu menyelamatkan nyawa dengan cara memastikan penggunaan ventilator yang jumlahnya terbatas hanya diberikan kepada mereka yang kondisinya benar-benar sudah parah.”