MotoGP

MotoGP dan Superbike di Mandalika Terancam Sanksi WADA, Menpora Angkat Bicara

Minggu, 10 Oktober 2021 00:05 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Alvin Syaptia/INDOSPORT
Menpora Zainudin Amali angkat bicara terkait ancaman sanksi WADA yang berpotensi menggagalkan gelaran MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika. Copyright: © Alvin Syaptia/INDOSPORT
Menpora Zainudin Amali angkat bicara terkait ancaman sanksi WADA yang berpotensi menggagalkan gelaran MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

INDOSPORT.COM - Menpora Zainudin Amali angkat bicara terkait ancaman sanksi WADA yang berpotensi menggagalkan gelaran MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

Kabar buruk menimpa dunia olahraga Indonesia. Pasalnya, Indonesia terancam sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA) akibat dinilai patuh terhadap aturan yang ditetapkan. Salah satu sanksi yang mengancam adalah larangan menggelar event olahraga internasional.

Akibatnya, gelaran World Superbike (WSBK) dan MotoGP yang rencananya digelar pada November 2021 dan Maret 2022 pun terancam tidak bisa dilangsungkan.

Menpora Zainudin Amali pun kemudian angkat bicara untuk menjelaskan situasi yang terjadi saat ini, terkait ancaman dari WADA.

“(Ancaman) Itu muncul terkait pengiriman sampel. Maret 2020, Covid-19 mulai menyebar di Indonesia. Tidak ada kegiatan olahraga, sehingga sampel yang sudah direncanakan tidak terpenuhi. Semua berhenti dan ini yang membuat kita tidak bisa memenuhi ketentuan WADA,” kata Amali dilansir Crash.net.

Lebih lanjut, Menpora juga menegaskan bahwa Indonesia masih belum benar-benar dijatuhi hukuman sehingga masih bisa menggelar ajang olahraga.

“Indonesia belum dihukum, jadi kita masih bisa menggelar kegiatan olahraga. Jadi, jangan dibayangkan Indonesia tidak bisa menggelar kompetisi internasional atau mengirim atlet ke luar negeri.”

“Peringatan ini adalah konsekuensi dari ketidakpatuhan, dan sekarang kita diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi. Meskipun terlambat, kami berusaha dan WADA juga memberi waktu untuk menyiapkan surat klarifikasi,” lanjut Menpora Zainudin Alami.