Oase

Media Asing Geger dengan Ulah TKA China di Sulawesi yang Masak Sup Buaya

Senin, 30 Agustus 2021 19:05 WIB
Editor: Isman Fadil
© streamable.com
Buaya di lapangan golf Copyright: © streamable.com
Buaya di lapangan golf

INDOSPORT.COM - Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi sekelompok tenaga kerja asing (TKA) asal China yang memasak sup daging buaya. Tak hanya dalam negeri, aksi itu ternyata mengundang perhatian dari media internasional.

Seperti dikutip dari Akurat.co, media asal Hong Kong, South China Morning Post memberitakan 5 TKA China di pabrik peleburan nikel di pulau Sulawesi, Indonesia, terancam hukuman 5 tahun penjara setelah mereka membunuh seekor buaya dan memasaknya menjadi sup. '

Tak hanya foto, ulah mereka juga terekam di video yang lantas viral. Akibatnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara terdorong untuk menempuh jalur hukum terhadap para penambang tersebut. 

Tak sampai disitu, South China Morning Post juga mengungkapkan bahwa buaya itu ditangkap warga setempat pada Rabu (25/08/21) setelah ditemukan dalam kondisi lemah di saluran pembuangan dekat pabrik peleburan nikel yang dikelola Obsidian Stainless Steel (OSS). 

Buaya itu lantas diminta oleh para TKA China untuk dimakan. Sebelum dibunuh dan dimakan, hewan itu diikat dan dipotret dengan dipakaikan kacamata hitam dan helm pengaman berlabel OSS.

Penduduk setempat lantas mengadu ke BKSDA dan kemudian dikerahkan tim ke pabrik peleburan. Sayangnya, mereka terlambat dan hanya dapat menemukan jejak darah buaya serta sisa daging dalam sup. Otoritas juga telah memanggil para TKA China untuk diinterogasi.

"Para pekerja asing itu tak tahu kalau buaya adalah hewan yang dilindungi di Indonesia," ungkap Kepala BKSDA Provinsi Sakrianto Djawie.

Menurut Sakrianto, banyak buaya hidup di rawa dan sungai di Morosi, salah satu pusat nikel di Sulawesi Tenggara.

"Itu habitatnya, tapi sudah rusak karena aktivitas penambangan di daerah itu, sehingga buaya terdesak ke darat," imbuhnya.

South China Morning Post juga menyoroti penggunaan tenaga kerja China yang menjadi kontroversi di Indonesia. Pemerintah pusat telah dikritik tajam lantaran membiarkan sekitar 200 TKA China memasuki Tanah Air pada periode Januari sampai Agustus. Padahal, rentan waktu tersebut juga mencakup saat perbatasan ditutup akibat puncak lonjakan Covid-19 varian Delta.

Baca berita asli di AkuratCo

Disclaimer: Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo