AkuratCo

Demi Seluruh Warga Jakarta, Anies Perluas Cakupan BPJS Kesehatan

Jumat, 31 Desember 2021 21:58 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Dewan Pers.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Copyright: © Dewan Pers.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

INDOSPORT.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ingin meningkatkan cakupan layanan BPJS agar bisa mengover seluruh warga di ibu kota.

Termasuk mereka para pekerja bukan penerima upah maupun pekerja yang didaftarkan Pemprov DKI. Untuk itu, Disnakertrans dan Energi Provinsi DKI Jakarta bersama BPJS menandatangani perjanjian kerja sama.

Kerja sama ini terkait perluasan cakupan kepesertaan dan peningkatan kepatuhan pemberi kerja dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional di DKI Jakarta.

Anies Baswedan mengatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan jaminan Kesehatan yang baik dan optimal.

Adapun hal tersebut mencaku penduduk pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja yang didaftarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Seperti diketahui, sebanyak 11 juta jiwa atau sebesar 98,39 persen dari jumlah penduduk DKI Jakarta telah menjadi peserta JKN-KIS.

Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan perlindungan bagi setiap warganya.

"Kami di DKI Jakarta ingin memastikan bahwa seluruh warga DKI tercover, karena ini bagian dari komitmen kita bahwa kami ingin masyarakat di ibu kota terlindungi dalam arti yang sesungguhnya," katanya, Jumat (31/12/21).

Dia mengatakan, Pemprov DKI ingin meningkatkan cakupan hingga mencapai angka mendekati 100 persen ini. Dia juga ingin agar orang yang tinggal di Jakarta merasa bangga tinggal di ibu kota.

"Saya selalu pesan, kita ingin orang yang tinggal di Jakarta bisa berkata syukur tinggal di Jakarta. Begitu kata itu muncul, itu berarti kita ada, walaupun secara perekonomian penuh perjuangan tapi Insyaallah hal mendasar jaminan kesehatan bisa dibantu negara,” tambahnya.

Anies Baswedan juga berharap agar ke depan Pemprov DKI Jakarta bersama BPJS Kesehatan juga melakukan pertukaran data.

Jadi, pelayanan kesehatan yang dilakukan sifatnya bukan hanya kuratif, namun bisa preventif dan promotif, di mana data kesehatan memiliki fungsi untuk memantau, serta mengantisipasi lebih awal masalah kesehatan yang lebih lanjut.

Jangan sampai bekerja hanya pada aspek kuratif, namun aspek preventif dan promotif juga harus berjalan, dan itu semua memerlukan data.

“Kami di DKI tidak basa basi ketika kami komitmen untuk jangkau warga yang memiliki masalah kesehatan, maka itu akan di-deliver dengan sumber daya yang ditambah,” ucap Anies Baswedan lagi.

Baca berita asli di Akurat.co

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo