ITF menghukum Maria Sharapova dengan sanksi larangan aktif di dunia tenis selama 2 tahun ke depan. Hukuman ini efektif terhitung saat petenis Rusia ini diketahui terbukti menggunakan meldonium, pada 26 Januari 2016 lalu.
Hukuman ini membuat Sharapova akan kembali absen dalam 18 bulan ke depan. Awalnya, ada dua kemungkinan hukuman bagi pemegang 5 gelar Grand Slam ini.
Maria Sharapova mengunggah hasil keputusan ITF dalam akun Facebook pribadinya.
Hasil penyelidikan pihak lembaga antti-doping dunia (WADA), menyebutkan bahwa Sharapova tidak secara sengaja, dalam hal ini tidak mengetahui larangan penggunaa doping dan menggunakannya setelah keputusan larangan penggunaan meldonium dikeluarkan. Jika saja hal ini terjadi, maka hukuman Sharapova akan bertambah menjadi 4 tahun.
Vonis dari ITF ini juga menyebutkan bahwa Sharapova diperbolehkan untuk mengajukan banding. Namun, ITF juga menghadiahi Sharapova dengan hukuman tambahan berupa, mengurangi 430 poin dari skornya di ranking WTA.
Sharapova yang sempat menjejak partai perempatfinal di Australia Terbuka 2016 juga harus dikualifikasi dari ajang ini. Dengan hasil tersebut, mantan petenis nomor satu dunia ini wajib mengembalikan seluruh penghasilan yang didapat dari turnamen tersebut sebesar 281.633 Dolar Australia atau sekitar Rp. 2.8 miliar.