Kiatisuk Pertimbangkan Latih Boaz Solossa dkk, Pelatih Indonesia Justru Beri Kekuatan Thailand

Rabu, 21 Desember 2016 15:11 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Yohanes Ishak
© PBSI
Rexy Mainaky. Copyright: © PBSI
Rexy Mainaky.

Pengamat bulutangkis sekaligus komentator terkenal, Broto Happy, menyebut jika kepergian Rexy untuk melatih Thailand memberikan dampak positif dan negatif bagi tim bulutangkis Indonesia. Kepiawaian mantan pebulutangkis itu sebagai pelatih memang tak perlu diragukan lagi.

“Ada sisi plus dan minusnya, plus-nya tentu hal tersebut membuktikan kalau mantan atau tokoh bulutangkis Indonesia dihargai kapabilitasnya. Indonesia bisa mengekspor pelatih-pelatih ke luar negeri, kiprah Rexy tidak perlu diragukan, dia punya kemampuan komplet sebagai pemain dan pelatih,” ujar Broto saat dihubungi INDOSPORT.


Rexy Mainaky saat menjadi Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI

Sebelum resmi menangani Timnas bulutangkis Thailand, Rexy telah malang melintang menangani tim bulutangkis di berbagai negara. Inggris hingga Malaysia merupakan negara-negara yang pernah merasakan tangan dingin pelatih 48 tahun tersebut.

“Kalau negatifnya, kehadiran Rexy yang memberikan angin segar bagi Thailand tentu akan membuat mereka semakin kuat, Thailand kan saingan Indonesia. Apalagi Thailand sudah punya modal berharga dengan adanya tunggal putri unggulan seperti Ratchanok Intanon, sementara Indonesia untuk sektor tunggal jauh ketinggalan,” tambah pria yang akrab disapa Bung Broto tersebut.

 

Ratchanok Intanon, tunggal putri andalan Thailand

“Rexy punya tren bagus saat ia menangani tim bulutangkis suatu negara, negara tersebut bisa jadi juara, seperti saat di Malaysia, pasangan ganda putra mereka Koo Kien Keat/Tan Bon Heong jadi juara,”

Selain Rexy,  cukup banyak juga pelatih dari Indonesia yang memutuskan untuk berkarier di luar negeri. Sebut saja Edwin Iriawan (India), Reony Mainaky, Karel Mainaky, Harmono Yuwono (Jepang), Agus Dwi Santoso (Korea Selatan), Hendrawan (Malaysia), Indra Wijaya (Malaysia), Rudy Wijaya (Filipina), dan Ardy B Wiranata (Kanada).

688