(FOTO) Tawa dan Air Mata Warnai Tim Building Ganda Putri Pelatnas PBSI

Selasa, 17 Januari 2017 21:08 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© HUMAS PBSI
Suasan tim Ganda Putri Pelatnas saat mengikuti sesi curhat di Bogor, Jawa Barat. Copyright: © HUMAS PBSI
Suasan tim Ganda Putri Pelatnas saat mengikuti sesi curhat di Bogor, Jawa Barat.

Setelah mengikuti permainan tim building dalam acara Gathering Tim Ganda Putri Pelatnas, para atlet juga mengadakan sharing session di mana tiap atlet boleh mencurahkan isi hatinya selama bergabung dengan tim ganda putri pelatnas.

Meski diawali dengan perasaan malu-malu, setiap atlet pada akhirnya berani mengungkapkan perasaan mereka, baik terhadap diri sendiri, pelatih, dan kepada pasangan main mereka.

“Saya senang banget ya ada sesi seperti ini, apalagi buat pemain baru seperti saya. Semalam jadi bisa ngeluarin unek-unek, soalnya disuruh pelatih juga, jadi mau nggak mau harus diungkapkan,” kata Febriana Dwipuji Kusuma, pemain termuda di pelatnas seperti dilansir dari rilis yang diterima INDOSPORT.


Beberapa atlet ganda putri sempat malu-malu saat mencurahkan perasaannya.

Dalam kesempatan ini, dua pemain senior, Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari juga berbagi pengalaman dan memberi masukan kepada junior-junior mereka. Tidak jarang ketika bercerita, Nitya beberapa kali meneteskan air mata saat menjelaskan perjuangannya bersama Greysia hingga saat ini bisa menjadi pasangan ganda putri terbaik Indonesia.

“Saya dan kak Ge (Greysia) yang sudah tidak muda lagi, tetapi kami masih punya semangat tinggi untuk berprestasi, jadi kalian yang muda-muda harusnya lebih semangat lagi,” kata Nitya dihadapan tim ganda putri.

Cerita dan pengakuan pemain paling senior diantara ganda putri lainnya tersebut pun mendapat tanggapan dari para juniornya. Salah satunya diberikan oleh Febriana.


Para atlet ganda putri saling memberi tanggapan dan perasaan mereka.

“Kak Nitya dan kak Greysia memang menjadi panutan buat kami, mereka menjadi contoh yang baik untuk kami, karena semangat mereka luar biasa,” komentar Febriana soal kedua seniornya tersebut.