Thailand menjadi salah satu kekuatan baru di kancah bulutangkis dunia. Setelah memiliki Ratchanok Intanon yang menjadi tunggal putri pertama Thailand dengan status peringkat satu dunia, mereka kini memiliki pasangan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Dechapol/Sapsire tengah menjadi salah satu ganda campuran yang mampu mencuri perhatian. Penampilan mereka mampu menggebrak di beberapa turnamen bergengsi dan bahkan mengalahkan pemain-pemain berperingkat jauh di atasnya.
Seperti dalam babak final Swiss Grand Prix Gold 2017 lalu, mereka mampu menundukkan pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. Dalam ajang Badminton Asia Championships (BAC) lalu, Dechapol/Sapsiree mampu keluar sebagai runner up.
Di babak final BAC, mereka takluk dari pasangan China berperingkat dua dunia, Lu Kai/Huang Yaqiong. Dechapol/Sapsiree pun berjanji untuk mengevaluasi diri. "Kami akan berbicara dengan pelatih untuk mencari tahu apa kesalahan yang kami lakukan," tutur Sapsiree kepada Bangkok Post.
"Kepercayaan diri kami cukup tinggi saat ini. Saat menuju final (BAC), kami mengalahkan pemain dengan peringkat lebih tinggi dari kami, membuat kami makin terpacu untuk meningkatkan diri," tambah pemain 25 tahun ini.
Pasangan peringkat 11 dunia itu pun menatap turnamen bergengsi selanjutnya, yakni Piala Sudirman. "Kami akan berpartisipasi di turnamen tim campuran Piala Sudirman di Australia pada 21-28 Mei. Kami akan mengeluarkan upaya terbaik dalam turnamen tersebut," tutup Sapsiree.