Hanya Raih 1 Gelar di Indonesia Open, PBSI Punya PR yang Berat

Selasa, 20 Juni 2017 01:01 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
 Copyright:

Indonesia Open Super Series Premier 2017 baru saja berakhir. Pendukung tuan rumah bersorak ketika melihat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil memastikan trofi setelah mengalahkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen di babak final, Minggu (18/06/17).

Namun, banyak sekali kejutan yang terjadi selama ajang tersebut bergulir. Hasil tersebut pun diharapkan memberikan motivasi lebih bagi pebulutangkis muda Indonesia lainnya untuk berprestasi di ajang internasional.

© Indosport/Herry Ibrahim
Indonesia Open Super Series Premier 2017 Copyright: Indosport/Herry IbrahimSusy Susanti bersama Anthony Ginting di Indonesia Open Super Series Premier 2017

"Indonesia Open kali ini memang di luar prediksi. Hasil di tiga sektor yang ke semifinal tahun ini saya harap bisa memotivasi atlet muda," ujar Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

"Ini suatu kesempatan buat atlet kita untuk bisa sekuat tenaga lolos ke peringkat atas dunia. Selanjutnya menjadi evaluasi kita," sambung atlet peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut.

Baca Juga

Satu gelar juara merupakan target PBSI dari awal turnamen Indonesia Open 2017 akan bergulir. Namun, Susy menyadari bahwa regenerasi atlet Indonesia cukup terlambat.

Apalagi, usai Owi/Butet saat meraih gelar juara tahun ini sudah tidak muda, artinya kariernya di bulutangkis tidak akan lama lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi induk bulutangkis Indonesia tersebut.

© Herry Ibrahim/Indosport.com
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali juara Indonesia Open 2017. Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comTontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali juara Indonesia Open 2017.

"Regenerasi kita agak terlambat juga buat atlet kita, soalnya selama ini kita hanya mengandalkan atlet utama kita. Makanya sebetulnya tugas PBSI berat," tutup Susy.

Usai gelaran Indonesia Open 2017, sejumlah atlet Merah Putih dipastikan akan turun di kejuaraan Australia Open mulai 20-25 Juni mendatang di Sydney.