Bangkrut, Boris Becker Sang Legenda Tenis Lelang Trofi dan Barang Berharganya

Senin, 24 Juni 2019 15:40 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Legenda tenis dunia, Boris Becker, melelang trofi, medali, dan penghargaan yang dimilikinya secara online untuk menutup utang akibat kebangkrutan.

Dilansir dari laman portal berita olahraga New Straits Times, Becker rela melelang 82 bukti prestasinya, termasuk piala, jam tangan, dan foto-foto miliknya.

Ada juga replika trofi Challenge Cup yang ia terima atas kemenangan di kompetisi Wimbledon dan replika trofi Renshaw Cup sebesar tiga perempat ukuran aslinya, yang didapatnya saat menjadi juara termuka tunggal putra Grand Slam.

Boris Becker dinyatakan bangkrut pada tahun 2017 lalu setelah terjerat utang jutaan poundsterling. Sejak itulah ia melelang barang-barang hasil kerja kerasnya di dunia tenis.

Proses lelang sempat terhenti setelah ia mengklaim telah mendapat status diplomatik dari Presiden Republik Afrika Tengah sebagai atase olahraga, budaya, dan kemanusiaan untuk Uni Eropa.

Namun, ternyata paspor yang ia miliki palsu. Ia pun harus menjalani sidang lainnya yang akhirnya memperlama proses lelang tersebut.

Meski pada akhirnya ia berhasil menjual banyak benda berharga miliknya, semua itu ternyata masih belum cukup untuk menutup jumlah utang yang menggunung. Pasalnya, ia juga terlibat dalam kasus finansial di pengadilan Jerman, Swiss, dan Spanyol.

Kini, pelelangan 82 barang Becker yang kembali dilanjutkan itu kabarnya sudah dibuka pada hari Senin (24/06/19) dan akan berakhir pada 11 Juli 2019. Prosesnya sendiri ditangani oleh sebuah firma Inggris Raya, Wylws Hardy.

Boris Becker adalah eks petenis profesional yang telah memenangkan 49 gelar di banyak kompetisi dan membuatnya mengantongi lebih dari 20 juta euro atau sekitar Rp322 miliar sebagai hadiah. Karena prestasinya tersebut, Becker dipilih untuk melatih petenis Novak Djokovic.

Sekarang ini, sosok berusia 51 tahun itu fokus dalam banyak kegiatan yang terkait dengan tenis, seperti menjadi komentator. Hal ini ia lakukan demi membayar lunas semua utangnya.