Geliat Bulutangkis di Makassar, PBSI Sulsel Geber Program Kerja Bareng Pemkot

Minggu, 8 September 2019 10:25 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Indra Citra Sena
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Ketua PBSI Sulsel, Devo Khaddafi (berdiri paling kanan) dan Legenda Bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma (berdiri ketiga dari kanan) saat seremonial pembukaan Daihatsu Astec Open 2019 di Grind & Pull, Makassar, Jumat (6/9/19) Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Ketua PBSI Sulsel, Devo Khaddafi (berdiri paling kanan) dan Legenda Bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma (berdiri ketiga dari kanan) saat seremonial pembukaan Daihatsu Astec Open 2019 di Grind & Pull, Makassar, Jumat (6/9/19)

INDOSPORT.COM - Makassar kembali dipercaya sebagai salah satu tuan rumah dari tujuh seri turnamen bulutangkis Daihatsu Astec Open 2019. Kota Daeng bahkan tidak pernah absen sejak turnamen ini pertama kali digelar pada 2016 silam.

Artinya, turnamen yang notabene program tahunan PBSI ini tak pernah absen menjamah Makassar selama empat tahun berturut-turut. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa pengurus PBSI Sulsel telah menjalankan pembinaan bulutangkis usia dini di sana.

"Daihatsu Astec Open 2019 merupakan komitmen kami untuk mencari bibit pebulutangkis muda. Alhamdulillah tiga tahun terakhir kami dibantu oleh Daihatsu dan Astec," ungkap Ketua PBSI Sulsel, Devo Khaddafi, Jumat (6/9/19).

Devo mengaku, PBSI Sulsel menjadikan pembinaan pebulutangkis belia menjadi program utamanya. Oleh sebab itu, pihaknya gencar menggelar turnamen kelompok usia dini setiap tahunnya.

Untuk Daihatsu Astec Open 2019 ini, ada tujuh kategori dan didominasi kelompok usia dini, yakni U-11, U-13, U-15, U-17, U-19, dewasa, dan Veteran. Turnamen ini bakal berlangsung di GOR Dafest, Jalan Parumpa Daya, Makassar, pada 10-14 September.

Selain itu, Devo juga menyebut sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk memperkenalkan tepok bulu lebih dini kepada murid-murid sekolah dasar. Program ini diberi nama 'Makassar Badminton City'.

"Sekolah yang memiliki lapangan bulutangkis akan kami bantu untuk menjalankan program itu. Paling tidak dari yang sebelumnya tidak mengenal jadi tahu bulutangkis. Semoga dari mengenal, mereka jadi suka dan berminat menjadi pebulutangkis," tukas Devo Khaddafi.