Evaluasi Tunggal Putra Indonesia Usai Chinese Taipei Open 2019

Selasa, 10 September 2019 18:18 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dok. PBSI
Tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito hanya bisa menembus semifinal Chinese Taipei Open 2019. Copyright: © Dok. PBSI
Tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito hanya bisa menembus semifinal Chinese Taipei Open 2019.

INDOSPORT.COM - Ajang Chinese Taipei Open 2019 memang telah selesai. Namun setidaknya bisa mengulas sedikit untuk jadi bahan evaluasi tunggal putra Indonesia pasca kejuaraan tersebut.

Pagelaran bulutangkis internasional ini berlangsung di Taipei Arena sejak 3 sampai 8 September 2019 dan memperebutkan hadiah Rp7 miliar (500 ribu USD).

Indonesia setidaknya menurunkan empat pemain andalan untuk sektor tunggal putra, yakni Shesar Hiren Rhustavito, Chico Aura Dwi Wardoyo, Tommy Sugiarto, dan Ihsan Maulana Mustofa.

Tiga di antaranya, yakni Chico Aura Dwi Wardoyo, Tommy Sugiarto, dan Ihsan Maulana Mustofa harus kandas pada pertandingan pertama Chinese Open 2019.

Chico Aura Dwi Wardoyo harus kandas dari wakil Prancis Lucas Maurice Corvee dengan laga tiga set, yakni 19-21, 21-13, 16-21.

Sementara itu Tommy Sugiarto juga turut kandas pada laga pertama dari wakil Korea Selatan, yakni Heo Kwang-hee dengan skor 21-16, 13-21, 21-16.

Ihsan Maulana Mustofa juga merasakan pil pahit pasca ditaklukan oleh Cheam June Wei (Malaysia) dua gim langsung, yakni 21-19, 21-15.

Hanya Shesar Hiren saja yang berhasil unjuk gigi pada kompetisi bulutangkis internasional ini. Sebab Shesar sukses tembus hingga babak semifinal sebelum takluk dari Chou Tien-chen (Chinese Taipei).

Sebelumnya Shesar Hiren mampu mengalahkan Kunvalut Vitidsarn (Thailand) dengan tiga gim, yakni 21-19, 18-21, 17-21.

© natarizqi
Logo Chines Taipei 2019. Copyright: natarizqiLogo Chines Taipei 2019.

Lalu Lee Zii Jia (Malaysia) takluk 16-21, 20-22, dan Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand) juga kandas pada tiga gim 26-24, 18-21, 21-11.

Sedangkan pada edisi 2018 lalu, wakil Indonesia tak ada yang mampu capai babak semifinal seperi Shesar Hiren. Hanya Chico Aura dan Firman Abdul Kholik saja yang bisa melaju ke babak kedua sebelum akhirnya kandas juga.

Di 2017, satu tunggal putra Indonesia Nathaniel Ernestan Sulistyo ikut gugur pada gim pertama usai kandas dari wakil Malaysia Chong Wei Feng (8-21, 5-18).

Bertolak ke sisi lain, dimana posisi ranking BWF dunia Shesar Hiren naik lima peringkat ke urutan 29 dengan mengoleksi 39724 poin. Sebelumnya, posisi Shesar ada di peringkat 34 (36504 poin).

Untuk Tommy Sugiarto posisinya tetap sama, yakni diurutan ke-18 dengan 49940. Sementara posisi lainnya berada di bawa 40 besar.

Meski bisa dibilang rada mendingan untuk edisi-edisi sebelumnya dan juga capaian ranking BWF, tetapi masih ada sedikit catatan kurang baik.

© badmintonindonesia
Tommy Sugiarto, pebulutangkis Indonesia. Copyright: badmintonindonesiaTommy Sugiarto, pebulutangkis Indonesia.

Karena tunggal putra Indonesia terakhir kali merasakan juara Chinese Taipei Open pada 2011 silam, dimana Tommy Sugiarto yang merengkuh gelar.

Lalu di 2010, Simon Santoso juga merebut gelar juara Chinese Taipei Open. Akan tetapi setelah dua periode juara ini prestasi tunggal putra di Chinese Taipei Open menurun.

Hal ini menjadi catatan tersendiri untuk para tunggal putra dan PBSI agar di edisi 2020 bisa lebih baik atau merebut juara untuk melepas dahaga yang telah lama tak kampiun.