Beda Zaman Beda Perilaku Atlet, Hariyanto Arbi: Sekarang Terlalu Banyak Distraksi

Jumat, 11 Oktober 2019 20:22 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Hariyanto Arbi. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Hariyanto Arbi.

INDOSPORT.COM - Ikut angkat suara atas kasus indispliner yang baru saja dilakukan oleh salah satu atlet Pelatnas PBSI Cipayung, salah satu legenda bulutangkis Indonesia Hariyanto Arbi mengaku memang merasakan adanya perbedaan yang cukup terasa di zaman era 1990-an dan sekarang.

Hal ini ia bicarakan saat sedang menanggapi adanya kasus indisipliner atlet yang baru saja terjadi di Pelatnas Cipayung beberapa hari silam. Menurutnya, seiring berkembangnya zaman banyak hal yang dapat menyebabkan fokusnya sang atlet dalam memberikan hasil yang maksimal menjadi terganggu. Kepada INDOSPORT, Arbi menuturkan.

“Sekarang zaman sudah maju ya, jadi segalanya telah berubah jika dibandingkan dengan era saya dulu. Bisa dikatakan sekarang sudah banyak distraksi, salah satunya media sosial. Kalau dulu kan ngga semasif ini,” ujar Arbi, Kamis (10/10/19).

Meski terlihat sepele, ternyata media sosial juga bisa menimbulkan dampak yang besar untuk performa sang atlet baik saat pelatihan atau ketika turun ke lapangan.

“Nah, kalau memang ada atlet yang ngikutin (media sosial) banget juga bisa menganggu. Kan karakter orang beda-beda ya? ada yang semakin dibully semakin semangat tapi ada juga yang jadinya malah nggak bagus tampilnya,” tutur Arbi.

“Namun, ini bukan membicarakan soal Praveen (Jordan) saja ya, tetapi untuk semuanya. Kalau soal Praveen bisa ditanyakan ke pelatihnya secara langsung,” imbuhnya.

Sembari mengenang masa aktifnya sebagai atlet, Arbi bercerita bahwa dulu saking semangatnya ia justru lebih rajin latihan ketimbang sekolah.

“Kalau saya dulu, malah lebih takut bolos latihan daripada sekolah. Sampai akhirnya disuruh untuk sekolah yang benar, kalau nggak, nggak boleh latihan. Kami malah takut nggak bisa latihan, jadi justru senang kalau ada jadwal,” kenangnya sembari tertawa.

“Pelatih itu besar tanggung jawabnya, selain jadi pelatih mereka juga ayah, guru, teman, kakak dan sekarang juga harus mendekatkan diri ke para anak asuhannya. Nggak segampang yang dilihat, jadi atlet juga mesti lebih ngerti tugas dan kewajibannya sendiri,” tandas Hariyanto Arbi.