Review Film Susi Susanti: Love All, Konflik dan Romansa di Balik Prestasi

Selasa, 22 Oktober 2019 18:13 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Abdurrahman Ranala/INDOSPORT
Suasana Plaza Indonesia tempat berlangsungnya Press Screening Film Susi Susanti: Love All. Copyright: © Abdurrahman Ranala/INDOSPORT
Suasana Plaza Indonesia tempat berlangsungnya Press Screening Film Susi Susanti: Love All.

INDOSPORT.COM - Film Susi Susanti: Love All akan segera tayang di bioskop. Berikut ini review film Susi Susanti: Love All. 

Siapa yang tak kenal dengan ratu bulutangkis dunia, Susi Susanti? Prestasi-prestasi yang ia torehkan membuat namanya tidak pernah lekang dari ingatan pencinta bulutangkis di dunia. 

Mulai dari gelar All England Open, Piala Uber, hingga yang tertinggi tentunya medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Di Olimpiade Barcelona 1992 lah Susi Susanti memberikan medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. 

Namun, prestasi-prestasi tersebut tidak diraih dengan mudah. Banyak masalah dan konflik yang harus dihadapi oleh Susi Susanti. 

Konflik-konflik di balik prestasi yang diraih Susi Susanti itulah yang coba dituangkan dalam film berjudul Susi Susanti: Love All. 

INDOSPORT pun berkesempatan untuk menyaksikan film Susi Susanti: Love dalam acara press screening, Selasa (22/10/19), bertempat di Plaza Indonesia, Jakarta. 

Berikut ini review film Susi Susanti: Love All. 

Sinopsis 

Perjuangan Susi Susanti dimulai pada usia 14 tahun saat bergabung dengan PB Jaya Raya hingga menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. 

Melalui bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi mendapat pengakuan dunia dengan meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia.

Ketika sang negeri terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi membuktikan pada dunia bahwa kepahlawanan tidak diukur dari tingginya prestasi, tetapi dari besarnya pengorbanan untuk tanah airnya. 

Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia.

Plot, Konflik, Sinematografi dan Scoring 

Plot dalam film ini diceritakan dengan alur maju sehingga memudahkan penonton untuk mengikuti jalan ceritanya. Konflik dalam film ini diceritakan satu-persatu dan diselesaikan dengan rampung tampa meninggalkan celah bagi adegan yang ada selanjutnya. 

Tone dan nuansa film yang disesuaikan dengan setting waktu tahun 80-an dan 90-an dapat digambarkan dengan baik. Sedangkan scoring dalam film ini semakin menambah kuat adegan yang berlangsung, termasuk disisipkannya lagu nasional di beberapa adegan. 

Kekurangan 

Meski tone film sudah disesuaikan dengan nuansa Indonesia, khususnya Jakara pada tahun 1980-an dan 1990-an, namun tetap ada kesalahan pada salah satu gambar di adegan yang ada. 

Namun kesalahan minor itu dapat dimaafkan mengingat sangat sulit untuk membuat potret Jakarta pada tahun 80-an dan 90an dengan wajah Jakarta yang sudah sangat berubah saat ini. 

Tim produksi film sudah berusaha untuk menutup wajah Jakarta saat ini dengan angle kamera yang low angle. Namun kesalahan tetap sulit dihindari. 

Selain itu, audio di beberapa adegan awal film ini terasa tumpang tindih sehingga ada dialog yang tidak terdengar, dan cukup mengganggu.  

Kelebihan 

Terlepas dari kekurangannya, film Susi Susanti: Love All tetap dapat dinikmati oleh penonton, terutama penonton yang memang menyukai olahraga bulutangkis. 

Momen-momen ketegangan dalam pertandingan badminton digambarkan dengan baik. Sudut pandang Susi Susanti sebagai atlet juga diterjemahkan dengan baik dalam filmnya berkat akting dari Laura Basuki yang apik. 

Karakter-karakter pendukung yang ada dalam film ini juga mendapat porsi dan pengembangan karakter yang baik dari awal hingga akhir film. 

Karakter pendukung dapat menambah humor dalam film ini hingga membuat film semakin menghibur. Adegan romantis antara Susi Susanti dan Alan Budikusuma juga disajikan dengan porsi yang cukup, sehingga esensi perjuangan Susi Susanti sebagai atlet tetap menjadi sajian utama film ini

Skor Akhir 

Meski tanpa plot twist, film ini dapat dinikmati dan cukup menghibur, terlepas dari kelemahan yang ada dalam film ini.

Untuk itu, INDOSPORT memberikan skor 7/10 untuk film Susi Susanti: Love All. Film ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (24/10/19).