PBSI Komentari Posisi Indonesia yang Sudah Mentok di Ranking BWF World Tour 2019

Rabu, 23 Oktober 2019 19:33 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Lanjar Wiratri
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, mengomentari posisi Indonesia yang sudah mentok di ranking BWF World Tour 2019. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, mengomentari posisi Indonesia yang sudah mentok di ranking BWF World Tour 2019.

INDOSPORT.COM - Saat ini, Indonesia bertengger di peringkat ketiga dengan total raihan 22 gelar pada klasemen sementara BWF World Tour 2019. Posisi Indonesia yang mentok di klasemen BWF World Tour pun dikomentari oleh pihak PBSI.

Indonesia tepat berada di bawah China dengan perolehan 23 gelar dan Jepang di peringkat pertama yang sukses 32 gelar.

Turut menanggapi hal tersebut, Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jenderal PBSI pun mengaku tidak begitu fokus terhadap berapa jumlah gelar yang diraih oleh Indonesia. 

"Untuk saat ini, kami tidak melihat di mana peringkat Indonesia di klasemen BWF World Tour ya. Yang terpenting bagi kami sekarang adalah bagaimana performa dari para pemain," ujar Budi kepada INDOSPORT.

Hal tersebut tidak lepas dari target yang disiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Menurutnya, prestasi dan peringkat secara individu yang didapatkan oleh pemain adalah tujuan paling utama yang sedang diusahakan.

"Kalau kita bicara olimpiade, yang difokuskan itu individu. Walaupun Indonesia berhasil jadi peringkat satu pun dalam raihan gelar, tapi tidak bisa meloloskan pemainnya ke olimpiade kan bohong juga," tambahnya.

Sebagai informasi, gelaran turnamen BWF World Tour masih terus berjalan hingga diakhiri oleh BWF World Tour Finals yang akan diadakan pada 12-16 Desember 2019 mendatang di Guangzhou, China.

"Buat kami, peringkat pemain yang utama. Kita kan tahu, pemain yang bisa masuk ke Olimpiade tunggal itu harus ada di 16 besar dan ganda lebih berat lagi karena harus 8 besar, Itulah yang harus kami pertahankan dan sedang diperjuangkan oleh PBSI, staf pelatih, dan para pemain kini," pungkas Budi.

Sebagai informasi, meskipun hanya berselisih satu perolehan gelar saja, namun ternyata posisi tersebut sudah tak lagi bisa diubah lantaran sudah tak ada lagi turnamen BWF World Tour Super 1000 yang bergulir tahun ini.

Seperti diketahui, turnamen yang termasuk dalam gelaran BWF World Tour Super 1000 hanya ada tiga turnamen yakni All England, Indonesia Open dan China Open. All England sendiri sudah digelar pada bulan Maret 2019 lalu, sedangkan Indonesia Open resmi digelar bulan Juli lalu dan yang teranyar China Open yang baru saja selesai bulan September lalu