Kento Momota, Raksasa Bulu Tangkis Dunia yang Dulu Dipaksa Tidur hingga Kini Insomnia

Selasa, 12 November 2019 16:18 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Kento Momota saat ini seakan menjadi pebulu tangkis insomnia yang tak kunjung berhenti meraih gelar, di saat sebelumnya sempat dipaksa tidur. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Kento Momota saat ini seakan menjadi pebulu tangkis insomnia yang tak kunjung berhenti meraih gelar, di saat sebelumnya sempat dipaksa tidur.

INDOSPORT.COM - Kento Momota saat ini seakan menjadi pebulu tangkis insomnia yang tak kunjung berhenti meraih gelar, di saat sebelumnya sempat dipaksa tidur.

Pebulu tangkis Jepang Kento Momota terus dan terus semakin memantapkan posisinya sebagai tunggal putra nomor satu dunia dengan berbagai gelar yang didapatnya.

Terkini, pebulu tangkis berusia 25 tahun itu sukses membawa pulang gelar juara Fuzhou China Open 2019, setelah mengalahkan pesaing terkuatnya, Chou Tien Chen.

Gelar juara di Fuzhou China Open 2019 itupun hanya satu di antara sembilan gelar lainnya yang didapatkan Kento Momota sepanjang tahun ini yang juga masih terus berjalan.

Dengan catatan gelar dan prestasi gemilangnya tahun ini, menjadi menarik untuk menyimak perjalanan karier Kento Momota yang sebenarnya sempat diwarnai sebuah kisah buruk, hingga sempat membuatnya harus tertidur, menepi dari atas lapangan.

Kento Momota Dipaksa Tidur

Tanggal 10 April 2016 menjadi awal buruk bagi karier Kento Momota yang sedang meningkat. Pada hari itu Asosiasi Bulu Tangkis Jepang mengumumkan bahwa dirinya dinyatakan terbukti telah bermain judi di sebuah Kasino di Jepang, bersama rekannya Kenichi Tago.

Akibat perbuatan yang juga melanggar hukum di negara Jepang itu, Kento Momota mendapatkan hukuman tak boleh mengikuti pertandingan bulu tangkis Internasional, termasuk tak bisa memperkuat Jepang di Olimpiade Rio De Janeiro 2016.

Absen dari percaturan bulu tangkis hingga kurang lebih setahun lamamnya akibat kasus itu, peringkat Kento Momota pun terjun drastis dari peringkat dua dunia hingga sempat menyentuh peringkat 282 pada Juli 2017.

Dipaksa tidur akibat ulahnya sendiri, harapan mulai membubung buat Kento Momota pada 12 Maret 2017. Yakni kala Asosiasi Bulu Tangkis Jepang mencabut hukuman larangan bertandingnya di ajang internasional.

Tanggal 11 Juli 2017 akhirnya menjadi langkah awal kebangkitan Kento Momota untuk kembali menjadi salah satu tunggal putra terbaik di dunia. Di turnamen Canada Open 2017 kala itu, Kento Memulai langkahnya bangun kembali dengan langsung menjadi juara pada turnamen berlevel Grand Prix tersebut.

Sejak saat itu, hampir semua turnamen di berbagai level tak pernah lepas dilahap Kento Momota. Berbagai gelar juara pun tak terbendung untuk diraihnya hingga kembali menembus level tertinggi persaingan bulu tangkis dunia.

Di tahun 2018, karier Kento Momota semakin mantap menuju puncak kejayaan. Setelah sempat gagal meraih juara di turnamen berlevel BWF World Tour Super 750 Malaysia Open, kendati bisa menembus final. Kento Momota akhirnya mendapatkan gelar prestisius, juara di Indonesia Open 2018.

Gelar juara di BWF World Tour Super 1000 itu juga yang membuat Kento Momota kembali sukses menembus peringkat 10 besar dunia untuk pertama kalinya sejak mendapatkan hukuman akibat judi. Puncaknya di akhir September 2018, status sebagai tunggal putra nomor satu dunia berhasil disandang Kento Momota.

Status tersebut terus disandang Kento Momota hingga mendekati akhir tahun 2019 ini, seiring dengan dirinya yang tak pernah tertidur untuk terus membawa pulang gelar juara di berbagai turnamen bulu tangkis bergengsi dunia hingga saat ini.