Legenda Bulutangkis Indonesia Sayangkan Ihsan Maulana Keluar dari Pelatnas

Selasa, 12 November 2019 13:49 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© PBSI
Keputusan pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa yang keluar dari Pelatnas PBSI mendapat komentar dari Tati Sumirah. Copyright: © PBSI
Keputusan pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa yang keluar dari Pelatnas PBSI mendapat komentar dari Tati Sumirah.

INDOSPORT.COM - Keputusan mengejutkan dilakukan oleh pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa yang keluar dari Pelatnas PBSI, Lantas, bagaimana reaksi salah satu legenda bulutangkis, Tati Sumirah?

Ya, Ihsan Maulana Mustofa resmi hengkang dari Pelatihan Nasional (Pelatnas) bulutangkis di Cipayung, Oktober 2019 lalu, dan memilih untuk fokus membela klubnya, PB Djarum.

Berbagai spekulasi mewarnai keputusan Ihsan, yang diduga mengalami tekanan dari masyarakat pecinta bulutangkis Indonesia, sebab selain minimnya prestasi yang ia raih, Ihsan juga dinilai tidak fokus dalam berkarir sebagai atlet.

Ihsan kerap kali memamerkan kesehariannya bermain game online atau membuat konten di Youtube, bahkan merawat motor kesayangannya. Hal tersebut yang membuatnya mendapat banyak komentar pedas dari netizen.

Namun, keputusan Ihsan untuk mundur dari Pelatnas rupanya juga ditanggapi dengan kritis oleh salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Tati Sumirah.

"Pelatnas memang susah, harus tahu diri. Kalau di Pelatnas kan memang harus tahu peraturan," ucap Tati Sumirah saat ditemui awak media olahraga INDOSPORT, Senin (11/11/19).

"Apalagi anak zaman sekarang, mentang-mentang hadiahnya sudah ratusan juta, ya sudah, main hp (gadget), main motor," tambah Tati Sumirah lagi.

Fenomena hengkangnya atlet Pelatnas kemudian mengingatkan Tati pada era kejayaannya di tahun 1975 lalu. Saat itu, ia sukses membawa Piala Uber ke pangkuan Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah.

Menurut Tati, salah satu faktor yang membuatnya sukses mempersembahkan trofi berharga untuk Indonesia, yakni dengan berbekal kekuatan fisik dan mental.

"Makanya saya bilang, mental paling penting. Kalau Ibu mah dulu, mau disorakin segala macam, enggak mempan," kenangnya.

Namun setelah memutuskan untuk gantung raket, Tati Sumirah seakan lenyap dari pemberitaan dan tidak mendapat apresiasi pemerintah di usia senjanya. Meski demikian, ia tetap mengikuti perkembangan bulutangkis nasional dan internasional.