Sony Dwi Kuncoro Ungkap Peran Vital Orang Tua dalam Membangun Karier Bulutangkisnya

Jumat, 6 Desember 2019 09:16 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Legenda bulutangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro membeberkan peran vital orang tua dalam membentuk dirinya menjadi atlet menjadi kebanggaan tanah air. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Legenda bulutangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro membeberkan peran vital orang tua dalam membentuk dirinya menjadi atlet menjadi kebanggaan tanah air.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro membeberkan peran vital orang tua dalam membentuk dirinya menjadi atlet yang tangguh dan menjadi kebanggaan tanah air.

Sony Dwi Kuncoro adalah salah satu pebulutangkis asal Surabaya, Jawa Timur, yang sukses menjadi legenda Indonesia bersama Taufik Hidayat dan lain-lain. Sosok yang kini telah berusia 35 tahun ini memang telah meraih banyak gelar juara seperti di Indonesia Open 2008, Singapore Open 2010, dan banyak lagi.

Berdasarkan wawancara langsung dengan pihak INDOSPORT, sosok yang menjalani karir sebagai pebulutangkis di sektor tunggal putra ini membeberkan peran penting kedua orang tuanya dalam mendidik dan membentuk jiwanya sehingga menjadi salah satu atlet yang paling dikenal di tanah air sampai hari ini.

"Awal mulanya sih dari orang tua, dikenalin (ke olahraga bulutangkis) ketika saya berusia tujuh tahun. Habis itu mulai main-main dan sayanya senang. Terus diikutkan klub ketika berumur delapan tahun. Dari situ, permainan saya semakin bagus sampai akhirnya saya bisa juara di kelompok usia tertentu, di bawah sebelas tahun," ungkap Sony.

"Akhirnya, dalam kompetisi-kompetisi lain saya juga banyak memperoleh gelar juara. Dari situ, saya semakin senang, semakin kuat juga. Setelah itu, orang tua juga semakin bersemangat untuk membina saya. Bahkan, waktu-waktu orang tua untuk rekreasi habis untuk (membina) saya," lanjutnya.

"Pagi sebelum sekolah saya harus latihan dulu. Terus pulang sekolah saya istirahat sebentar, latihan lagi sampai malam. Orang tua itu yang membina saya, yang mendampingi saya, yang mengarahkan saya. Hal itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena tanpa orang tua, terutama bapak saya, saya tidak akan bisa seperti ini," pungkasnya.

Perjuangan dari orang tua yang sangat luar biasa itulah yang pada akhirnya membuat Sony Dwi Kuncoro mampu meraih peringkat tiga di ranking Badminton World Federation (BWF) pada 7 Oktober 2003. Saat ini, legenda bulutangkis kebanggaan Indonesia itu menempati peringkat 139 di BWF sejak 27 Agustus 2019.