INDOSPORT.COM - Olahraga bulutangkis kembali menyumbang nama untuk penghargaan Pelatih Terbaik 2019 yaitu Herry Iman Pierngadi atau akrab disapa Herry IP yang dikenal prestasinya lewat ganda putra Indonesia.
Siapa yang tidak kenal Herry IP, tangan dinginnya sebagai pelatih membuat ganda putra Indonesia terus menunjukkan sinarnya sejak dirinya berada di Pelatnas PBSI tahun 1993 silam.
Kiprahnya sebagai pelatih ganda putra bulutangkis Indonesia kian mencolok dengan nama pasangan yang tentu kita kenal sekarang, seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang tak kenal lelah menyumbang prestasi untuk Indonesia.
Tak perlu dipungkiri sebenarnya kemampuan Herry IP dalam melatih duo ganda putra terbaik yang dimiliki bulutangkis Indonesia tersebut. Keduanya bahkan kini saling bersaing di puncak ranking dunia menurut situs resmi BWF.
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berada di puncak ranking BWF, sementara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berada di urutan kedua. Tak hanya mereka sebenarnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian juga bertengger di posisi kelima BWF.
Ketiga ganda putra bulutangkis Indonesia adalah hasil dari tangan dingin Herry IP khususnya di sepanjang tahun 2019 ini. Lantas seperti apa prestasi yang telah diukir oleh ketiga pasangan tersebut untuk ganda putra bulutangkis Indonesia sepanjang tahun ini?
Prestasi Herry IP sebagai Pelatih di Tahun 2019
Kita mulai dari Fajar/Rian yang berhasil merengkuh gelar juara sebanyak 3 kali di turnamen dunia, dimulai dari Swiss Open 2019, Tong Yun Kai Cup 2019 dan terakhir Korea Open 2019 pada akhir September lalu.
Empat gelar juara diraih oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di berbagai turnamen sepanjang turnamen internasional 2019 ini. Yaitu All England Open 2019, New Zealan Open 2019, Sudirman Cup 2010 dan BWF World Championship 2019.
Sementara pada turnamen BWF World Tour yang terakhir, yakni Hong Kong Open 2019, Hendra/Ahsan juga hampir meraih gelar juara. Tapi sayang, mereka kalah dari ganda putra Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae di babak final.
Prestasi paling mentereng di tahun 2019 diukir oleh ganda putra asuhan Herry IP, yaitu Kevin Sanjaya/Kevin Marcus. Ganda putra yang akrab disapa The Minions itu sudah merengkuh sebanyak 9 gelar juara.
Yaitu Malaysia Masters 2019, Indonesia Masters, Sudirman Cup, Indonesia Open, Japan Open, China Open, Denmark Open, French open dan terakhir China Open.
"Dua tahun terakhir, ganda putra kita sudah cukup dominan. Dulu ganda putra, Denmark salah satu pesaing terberat kita tapi mereka menurun. Kita terkenal dengan permainan bola-bola kecil (permainan net). Kita lebih banyak main pakai teknik, kalau lawan-lawan lebih mengandalkan power dan speed," ucap Herry IP dilansir dari TEMPO.
Kilas Balik Perjalanan Herry IP sebagai Pelatih Bulutangkis
Herry IP pertama kali dipanggil menjadi pelatih Pelatnas Cipayung pada tahun 1993 di mana pada saat itu ia juga masih menjadi pelatih di PB Tangkas. Tetapi menjelang Kejuaraan Dunia Junior, ia pun dipanggil dan diminta untuk melatih Tony Gunawan, Candra Wijaya, Amon Santoso, Halim Haryanto hingga Namrih Suroto.
Pertama kali menjadi pelatih di Pelatnas, ia sukses menciptakan 'All-Indonesian Final' di Kejuaraan Dunia Junior hingga akhirnya membuat dirinya terpanggil ke pelatnas pratama dan berhasil menggantikan Christian Hadinata yang saat itu memutuskan menjadi pengurus PBSI pada tahun 1999.
Menggantikan Christian Hadinata, Herry IP langsung menggebrak dan membawa pasangan Tony/Candra menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua, All England meskipun saat itu berstatus sebagai Underdog.
Prestasi terluar biasanya terjadi di Olimpiade 2000 saat pasangan Tony/Candra berhasil memenangkan medali emas dan membuat dirinya semakin percaya diri bahwa takdirnya memang menjadi seorang pelatih.
Peran Besar di Balik Kesuksesan Kevin/Marcus
Melihat kesuksesan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berada di puncak ranking BWF saat ini dan juga 9 gelar juara sepanjang tahun 2019, memang terdapat peran besar seorang Herry IP.
Tapi siapa yang menyangka bahwa Herry IP juga mengaku kaget melihat kesuksesan yang didulang oleh Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat ini. Padahal awal keduanya dipasangkan sebagai ganda putra, sempat terjadi ketidakcocokan.
Ya, sebelum dipasangkan dengan Marcus Gideon, Kevin Sanja sebenarnya sudah punya pasangan ganda putra yaitu Selvanus Geh. Tapi Selvanus jatuh sakit dan menurut pengakuan Herry IP, dia memasang Marcus sebagai pasangan Kevin.
Bahkan Herry IP menceritakan Kevin/Marcus masih sering kalah pada tahun 2015 lalu. Hingga akhirnya sang pelatih berbicara empat mata dengan Kevin, setelah itu motivasi dan semangat pasangan ini tiba-tiba meningkat dan semakin klop.
Kini, buah dari keputusan bijak Herry IP saat berbicara dan meyakinkan Kevin Sanjaya untuk berpasangan dengan Marcus Gideon membuahkan hasil. Pasangan ganda putra ini membuat nama Indonesia makin disegani, khususnya di dunia bulutangkis.
Jika 9 gelar juara turnamen dunia yang diraih oleh Kevin/Marcus digabung dengan milik Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian, total 16 medali emas untuk Indonesia dari anak-anak asuhan Herry IP di sepanjang tahun 2019. Benar-benar fantastis!