Gelaran Australia Terbuka Terganggu Akibat Asap Kebakaran Hutan

Rabu, 15 Januari 2020 16:06 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Darrian Traynor/Getty Images
Hujan lebat membasahi venue event tenis Australia Terbuka 2020. Copyright: © Darrian Traynor/Getty Images
Hujan lebat membasahi venue event tenis Australia Terbuka 2020.

INDOSPORT.COM - Babak kualifikasi Grand Slam pertama tahun ini, yakni Australia Terbuka terlambat dimulai karena kondisi cuaca buruk akibat kabut asap dari kebakaran hutan.

Kualitas udara di Melbourne, sendiri menjadi yang terburuk di planet ini dan berstatus "berbahaya" oleh otoritas kota setempat. Ini tentu tidak seperti biasanya karena sebelumnya kota itu dinilai sebagai salah satu kota paling layak huni di dunia.

Petenis asal Slovenia, Dalila Jakupovic, tidak bisa mengatasi situasi buruk itu dengan baik. Ia memilih menghentikan pertandingan saat melawan petenis Swiss, Stefanie Voegele, akibat mengalami batuk.

Menurut dia, situasi di lapangan amat tidak sehat. Ia pun terkejut saat harus bermain. 

"Saya benar-benar takut bahwa saya akan pingsan. Itu sebabnya saya naik ke lantai karena saya tidak bisa berjalan lagi," kata Jakupovic dikutip dari AFP.

Mantan semifinalis Australia Open, Eugenie Bouchard dilaporkan juga mengeluh sakit pada dada dan sempat mendapat pemeriksaan medis sebelum memenangkan pertandingan tiga set atas petenis China X. You.

Kantor cuaca Australia mengatakan ada asap yang meluas di seluruh negara bagian Victoria tengah dan timur, termasuk Melbourne, yang diperkirakan akan hilang pada Rabu sore.

Karena hal tersebut sesi latihan di luar stadion pun ditangguhkan. Namun pemain-pemain papan atas, seperti Rafael Nadal, tidak terpengaruh untuk pertandingan karena akan bermain di stadion tertutup Rod Laver Arena.

Petenis asal Luksemburg, Mandy Minella, dalam akun media sosial mengatakan terkejut karena babak kualifikasi diizinkan untuk tetap berlangsung.

"Bagaimana dengan kesehatan semua orang yang harus bekerja di sana, terutama para ballkids?" tulis petenis peringkat 140 dunia tersebut.

Sebelumnya kondisi cuaca di Australia memburuk setelah berbulan-bulan kebakaran hutan, dan telah menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 2.000 rumah hancur.

Pemerintah kota Melbourne melalui Twitter mendesak penduduk untuk "tinggal di dalam rumah, tutup jendela dan pintu, dan simpan hewan peliharaan di dalam."

Penulis: Ahmad Fatih Qadri