Wasit Uganda Kehilangan Tas di Indonesia Masters 2020, PBSI: Tidak Ada CCTV

Jumat, 24 Januari 2020 18:59 WIB
Penulis: Martini | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Wasit Uganda kehilangan tas di Indonesia Masters 2020, Sekjen PBSI, Ahmad Budiarto sebut tidak bisa melihat dari CCTV. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Wasit Uganda kehilangan tas di Indonesia Masters 2020, Sekjen PBSI, Ahmad Budiarto sebut tidak bisa melihat dari CCTV.

INDOSPORT.COM – Sebuah kejadian tak terduga sekaligus memalukan tuan rumah Indonesia Masters 2020, yakni wasit asal Uganda yang kehilangan tasnya karena dicuri oknum penonton di Istora Senayan, Jakarta. Begini reaksi PBSI selaku penyelenggara turnamen.

Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh salah satu wasit bulutangkis asal Indonesia, Jaohari Latif, melalui akun Instagramnya @jaoharilatif.

“Kemarin kejadian memalukan bangsa dan negara terjadi di gedung ini. Oknum penonton bulutangkis mencuri tas wasit asal Uganda. Tragis, isinya passport, credit card, Hp, laptop, dompet, uang Dollar, sepatu raib semua. Sungguh tega, be careful, guys,” tulisnya.

Hal ini lantas menjadi perhatian PBSI dan BWF selaku organisasi bulutangkis dan penyelenggara Indonesia Masters 2020. Selain bertanggung jawab untuk memulangkan kembali sang wasit, PBSI juga mengambil pelajaran dari kasus langka tersebut.

Hal ini disampaikan oleh ketua pelaksana Indonesia Masters 2020 sekaligus sekretaris jenderal PBSI, Achmad Budiharto.

“Kemarin itu kita agak kecolongan, karena setting dari waktu ke waktu juga sama. Tapi memang di luar dugaan, terjadi musibah yang menimpa wasit dari Uganda ini,” papar Ahmad Budiarto kepada awak media beberapa waktu lalu.

“Kebetulan cara meletakkan tasnya juga agak mengundang, agak ke atas. Tapi kita sudah mengambil pelajaran dari situ, ada dua hal yang kita jadikan pelajaran,” tambahnya.

Menurutnya, PBSI akan mengevaluasi kekurangan yang ada di Indonesia Masters 2020, mulai dari set pertandingan hingga penggunaan kamera pengawas atau CCTV.

“Yang pertama, kita coba set up nanti di turnamen berikutnya, ada satu jarak yang tidak memungkinkan orang umum untuk bisa menjangkau barang-barang yang ada di match control.”

“Yang kedua, kita juga akan memberikan pengawasan yang lebih baik, terutama mengoptimalkan fungsi CCTV. Kemarin memang kita tidak bisa melihat secara jelas kejadian tersebut,” pungkasnya.

Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah ajang bulutangkis internasional, yakni Indonesia Open 2020 Super 1000, yang rencananya akan digelar pada bulan Juni mendatang. Agenda ini kemungkinan besar akan kembali dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta.