3 Kontroversi yang Pernah Menodai Badminton Asia Team Championships

Kamis, 6 Februari 2020 14:49 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© http://www.sports247.my
3 Kontroversi yang Pernah Menodai Badminton Asia Team Championships Copyright: © http://www.sports247.my
3 Kontroversi yang Pernah Menodai Badminton Asia Team Championships

INDOSPORT.COM - Jelang berlangsungnya kejuaraan Badminton Asia Team Championships pada 11-16 Februari dan Badminton Asia Championships (individu) pada tanggal 21 hingga 26 April 2020 mendatang, terdapat beberapa kontroversi yang pernah menodai ajang ini.

Badminton Asia Team Championships merupakan kompetisi bulutangkis yang berada di bawah naungan Badminton Asia Confederation. Ajang ini akan menjadi kualifikasi untuk Piala Thomas dan Uber 2020 serta Olimpiade 2020 Tokyo.

Piala Thomas dan Uber tahun 2020 sendiri akan digelar di Aarhus, Denmark pada 17-24 Mei 2020 mendatang, di mana sebelumnya Indonesia hanya berhasil meraih medali perunggu tahun 2018 silam.

Di balik meriah dan pentingnya kompetisi yang telah berlangsung sejak 1962 tersebut, terdapat beberapa kontroversi yang pernah menodai salah satu gelaran badminton terbesar di Asia ini.

Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas 3 kontroversi yang pernah menodai ajang Badminton Asia Championships, baik turnamen tim dan individu, sepanjang sejarahnya.

China Mundur Mendadak

Meski menjadi negara yang paling sukses dengan perolehan medali emas terbanyak di kejuaraan Asia, namun China pernah melakukan satu aksi mengejutkan bahkan terbilang kontroversi lantaran memilih mundur secara mendadak dari turnamen.

Tepatnya pada ajang Badminton Asia Championships 2003. Pada saat itu pelatih kepala bulutangkis China, Li Yongbo menyebut jika turnamen BAC tidak memberikan poin untuk kualifikasi Olimpiade 2004.

© Twitter/@Badminton_Asia
Badminton Asia Mixed Team Championship (Tong Yun Kai Cup) Copyright: Twitter/@Badminton_AsiaBadminton Asia Mixed Team Championship (Tong Yun Kai Cup)

Akibatnya, China memilih mundur dan memberi lebih banyak waktu kepada para pemainnya untuk beristirahat. Tidak cuma China, beberapa pemain top juga dikabarkan mundur dari turnamen karena rendahnya daya saing di ajang ini.

Sponsor Menarik Diri

Selain aksi mundur pebulutangkis China, pada 2016 silam kompetisi Badminton Asia Team Championships kembali mengalami nasib sial setelah pihak sponsor penyelenggara turnamen menarik diri.

Melansir laman The Bangkok Post tahun 2015, Badminton Asia Team Championships yang seharusnya diadakan di Bangkok bulan Februari 2016, dibatalkan lantaran Granular Badminton Club yang seharusnya menjadi sponsor utama memilih mundur.

Pembatalan itu terjadi setelah adanya perselisihan antara Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) dan juga Granular Club, sehingga Konfederasi Bulutangkis Asia memutuskan untuk membatalkan kejuaraan di Bangkok dan berpindah di China.

Terancam Virus Corona

Gelaran Badminton Asia Championships 2019 kembali berpotensi batal digelar, pasalnya Kota Wuhan yang menjadi venue berlangsungnya turnamen tengah diisolasi karena menjadi sumber virus corona.

Sementara untuk event kejuaraan tim di Filipina, pemerintah setempat telah memberikan larangan bagi warga asing yang berasal dari Cina dan Hong Kong untuk memasuki negaranya.

Filipina sendiri merupakan salah satu tuan rumah Badminton Asia Championships kategori tim, sehingga jika pemerintah Filipna melarang warga asing dari China dan Hong Kong untuk memasuki wilayahnya, bisa dipastikan turnamen Badminton Asia Team Championships akan menjadi kurang menarik.

Pasalnya dua negara tersebut merupakan penyumbang atlet terbanyak, khususnya China yang kerap kali menjadi juara di akhir turnamen.