NDOSPORT.COM - Susy Susanti membagikan kisah perjuangannya di Olimpiade Barcelona 1971 melawan wakil korea, Bang Soo Hyun, dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.
Dilansir dari laman resmi PBSI, kekalahan di game pertama sempat membuat Susy merasa heran. Pasalnya, secara head to head, ia unggul jauh dari Bang Soo Hyun. Susy yang kala itu tak didampingi pelatih pun mulai berpikir kiat untuk mengalahkan lawan.
"Jangankan mendampingi, kalau teriak saja dari bangku penonton, bisa disuruh keluar stadion. Jadi benar-benar harus berpikir sendiri," ujar Susy, mengisahkan perjuangannya tanpa pelatih.
"Lalu saya coba, dan akhirnya bisa ke game ketiga. Dari sini saya mulai yakin, saya lebih unggul fisiknya, dia nggak pernah menang lawan saya kalau rubber game. Ibaratnya saya ini mesin diesel, makin lama, makin panas," imbuhnya.
Setelah memenangi Olimpiade, Susy Susanti merasa lega karena bebannya selama enam tahun persiapan Olimpiade akhirnya berujung kesuksesan.
"Saya kalau juara nggak pernah selebrasi, rasanya di Olimpiade itu pertama kalinya saya juara langsung teriak. Rasanya beban saya, tanggungjawab saya, lepas semua. Bayangkan pressure-nya, semua orang yang ketemu saya sebelum Olimpiade selalu bilang, Susy harus juara, ya!" tuturnya.
Susy berharap kisahnya bisa menjadi motivasi dan suntikan semangat bagi para pebulutangkis yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Kesiapan mental disebutkan Susy menjadi bekal utama bagi atlet yang berlaga di arena Olimpiade.