Susy Susanti Kenang Kisah Perjuangan Rebut Emas Olimpiade

Senin, 17 Februari 2020 07:30 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© AFP-IOP/AFP/Getty Images
Susy Susanti pada laga Olimpiade semifinal melawan Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada (30 Juli 1992). Copyright: © AFP-IOP/AFP/Getty Images
Susy Susanti pada laga Olimpiade semifinal melawan Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada (30 Juli 1992).

NDOSPORT.COM - Susy Susanti membagikan kisah perjuangannya di Olimpiade Barcelona 1971 melawan wakil korea, Bang Soo Hyun, dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.

Dilansir dari laman resmi PBSI, kekalahan di game pertama sempat membuat Susy merasa heran. Pasalnya, secara head to head, ia unggul jauh dari Bang Soo Hyun. Susy yang kala itu tak didampingi pelatih pun mulai berpikir kiat untuk mengalahkan lawan.

"Jangankan mendampingi, kalau teriak saja dari bangku penonton, bisa disuruh keluar stadion. Jadi benar-benar harus berpikir sendiri," ujar Susy, mengisahkan perjuangannya tanpa pelatih.

"Lalu saya coba, dan akhirnya bisa ke game ketiga. Dari sini saya mulai yakin, saya lebih unggul fisiknya, dia nggak pernah menang lawan saya kalau rubber game. Ibaratnya saya ini mesin diesel, makin lama, makin panas," imbuhnya.

Setelah memenangi Olimpiade, Susy Susanti merasa lega karena bebannya selama enam tahun persiapan Olimpiade akhirnya berujung kesuksesan.

"Saya kalau juara nggak pernah selebrasi, rasanya di Olimpiade itu pertama kalinya saya juara langsung teriak. Rasanya beban saya, tanggungjawab saya, lepas semua. Bayangkan pressure-nya, semua orang yang ketemu saya sebelum Olimpiade selalu bilang, Susy harus juara, ya!" tuturnya. 

Saat naik podium juara dan mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan, barulah ia merasa haru dan bangga bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia. Tak ayal, air mata Susy pun tumpah saat sang Merah-Putih dikibarkan.

Susy berharap kisahnya bisa menjadi motivasi dan suntikan semangat bagi para pebulutangkis yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Kesiapan mental disebutkan Susy menjadi bekal utama bagi atlet yang berlaga di arena Olimpiade.