Melihat Kisah Lin Dan, Satu-satunya Pebulutangkis di Dunia dengan Koleksi Super Grand Slam

Sabtu, 28 Maret 2020 21:00 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Shi Tang/Getty Images
Lin Dan sebagai salah satu pebulutangkis terbaik di dunia yang pernah ada, dengan capaian fantastis 'Super Grand Slam'. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Lin Dan sebagai salah satu pebulutangkis terbaik di dunia yang pernah ada, dengan capaian fantastis 'Super Grand Slam'.

INDOSPORT.COMLin Dan sebagai salah satu pebulutangkis terbaik di dunia yang pernah ada, punya capaian fantastis yang belum bisa disamai pebulutangkis lainnya, yakni gelar ‘Super Grand Slam’.

Rasanya sudah tak bisa diperdebatkan lagi bahwa Lin Dan adalah salah satu pebulutangkis yang pernah ada dalam sejarah olahraga tepok bulu tersebut.

Mengawali karier profesional pada awal tahun 2000-an, total 665 kemenangan berhasil didapat pebulutangkis asal China itu, di saat hanya 128 kekalahan yang harus dialaminya.

Sebagai pebulutangkis, pria kelahiran Longyan, Fujian, China  14 Oktober 1983 itu juga mampu mewarnai 20 tahun kariernya dengan banyak raihan gelar prestisius. Mulai dari dua kali Raihan medali emas Olimpiade, lima kali gelar juara dunia, hingga enam kali jadi yang terbaik di All England bisa dicapai Lin Dan.

Tetapi dari semua capaian tersebut, ada ada satu prestasi luar biasa yang membuat Lin Dan menjadi spesial dibanding pebulutangkis di dunia lainnya hingga saat ini.

Yakni ketika Lin Dan menjadi satu-satunya pebulutangkis yang bisa meraih juara di Sembilan turnamen utama yang ada di dunia bulutangkis. Atau yang bisa disebut juga sebagai ‘Super Grand Slam’.

Sembilan gelar tersebut adalah dari Olimpiade, World Championships, World Cup,  Thomas Cup, Sudirman Cup, Super Series Masters Finals, All England, Asian Games, and Asian Championship. 

Kisah Lin Dan Hingga Raih Super Grand Slam

Untuk mewujudkan capaian ‘Super Grand Slam’ tersebut, jalan yang harus ditempuh Lin Dan tak sepenuhnya mudah.Di tiga tahun awal dirinya berkecimpung sebagai pebulutangkis profesional misalnya. Tak ada satupun capaian gelar di sembilan turnamen itu bisa diraihnya. Meski di beberapa turnamen bergengsi lain, dirinya bisa keluar sebagai juara.

Baru di awal tahun 2004, atau di usia 20 tahun, Lin Dan memulai langkah awalnya mencapai ‘Super Grand Slam’ dengan menjuarai All England 2004. Lin Dan yang kala itu sudah menyandang status pebulutangkis nomor satu dunia, bisa mengalahkan wakil Denmark Peter Gade.

Setelah All England, di bulan Mei 2004, Lin Dan juga bisa melanjutkan suksesnya dengan membawa China meraih gelar Thomas Cup 2004. Menariknya, lagi-lagi kala itu, Lin Dan menumbangkan Peter Gade di laga final, untuk membawa China menang dengan skor 3-0.

Sempat gagal tampil di Olimpiade 2004 karena cedera, Lin Dan memulai tahun 2005 dengan capaian bergengsi lainnya,mulai dari World Cup hingga Sudirman Cup setelah bisa membantu China mengalahkan Indonesia di laga final.

Sementara di tahun 2006, sempat kembali meraih gelar All England dan Thomas Cup, Lin Dan gagal menambah gelar bergengsi Asian Games karena kalah dari Taufik Hidayat di laga final. Namun di tahun yang sama, dirinya untuk pertama kalinya bisa menjadi juara di World Championship yang berlangsung Madrid.

Di tahun 2007 Lin Dan hanya bisa mengulang kisah suksesnya di beberapa turnamen yang pernah dijuarainya. Seperti di All England, Sudirman Cup dan World Champions.

Baru di tahun 2008, Lin Dan bisa menambah rangkaian gelar menuju ‘Super Grand Slam’ dengan menyabet medali emas Olimpiade, setelah megalahkan pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei di partai final.

Tambahan gelar Lin Dan menuju ‘Super Grand Slam’ kemudian bertambah di tahun 2010, ketika kegagalannya di beberapa turnamen awal tahun, bisa ditutupnya dengan menjadi juara di Badminton Asia Championship untuk pertama kalinya.

Di tahun yang sama, Lin Dan juga sukses untuk pertama kalinya meraih Medali Emas perorangan Asia Games, setelah mengalahkan musuhnya asal Malaysia Lee Chong Wei di partai final.

Memasuki tahun 2011, masalah sempat mendatangi Lin Dan. Namun itu tak menghalangi rentetan gelar yang masih bisa didapatnya. Hingga akhirnya di penghujung tahun, capaian ‘Super Grand Slam’ bisa didapatnya, seiring keberhasilannya keluar sebagai juara di World Superseries Finals, selepas mengalahkan Chen Long, (18/12/12). Di usianya yang baru 28 tahun kala itu.

1