In-depth

Jadwal Turnamen Bulutangkis Dipadatkan, Indonesia Dirugikan?

Kamis, 7 Mei 2020 19:26 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Dampak dari wabah virus corona membuat jadwal turnamen bulutangkis harus dipadatkan akhir tahun ini, sebuah kerugian untuk Indonesia?

Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Indonesia (PB PBSI) telah merinci kalau setidaknya ada 7 turnamen mayor yang harus diikuti tim bulutangkis Indonesia. Hal itu tentu membuat Susy Susanti dan kawan-kawan harus memutar otak memikirkan strategi khusus.

Setidaknya, Indonesia hingga akhir tahun ini bakal disibukkan dengan Thomas dan Uber Cup, World Junior Championship (WJC), Indonesia Open, Japan Open, China Open, Denmark Open, French Open, dan BWF World Tour Finals.

Lantas jika sudah begini, apakah tim bulutangkis Indonesia bakal dirugikan akibat jadwal padat tersebut?

Kerugian

Secara teoritis, jelas itu akan menjadi sebuah kerugian yang amat besar bagi tim bulutangkis Indonesia. Bagaimana tidak, akibat masa karantina saat ini, sedangkan nanti harus dihadapkan pada jadwal padat, maka para pemain diyakini akan bermain dengan kondisi yang sudah menurun.

Biasanya, para pebulutangkis Indonesia menjalani seminggu sekali keliling dunia buat mengikuti turnamen. Kini dengan tidak adanya turnamen, membuat para pemain jadi bosan dan bisa-bisa kehilangan sentuhannya.

“Minusnya jadi pembelajaran buat mereka kalau tidak ada pertandingan ya enggak enak juga, bosan juga. Harus menyemangati lagi, mempersiapkan diri lagi," ungkap Susy Susanti seperti yang dilansir dari Antara.

© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Susy Susanti, Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI. Copyright: Shintya Anya Maharani/INDOSPORTSusy Susanti, Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI.

Satu hal yang paling dikhawatirkan adalah karena jenuh makanya para pemain jadi tidak bisa bermain seperti biasanya, padahal jadwal padat sudah menanti. Ibaratnya sudah terbiasa bermain secara reguler, terus harus vakum karena corona, pasti bakal membuat otot jadi seperti lupa dengan rutinitasnya.

Selain itu, mundurnya turnamen Olimpiade ke tahun depan juga membuat para pemain kehilangan setahun sehingga harus menunggu lagi. Bagi para pemain yang sedang berada di peforma puncak jelas itu menjadi kerugian.

Namun ternyata, jika mau melihat sisi positif, jadwal padat dan mundurnya Olimpiade tak melulu merugikan bagi Indonesia.

Keuntungan

Soalnya, dengan istirahat sejenak seperti saat ini, bakal membantu para atlet untuk rileks dan introspeksi dulu terhadap kelemahan diri sendiri. Susy Susanti melihat masa karantina corona ini bagus juga karena membuat para pemain bisa santai sejenak.

Selain itu, mereka bisa melakukan evaluasi mandiri agar tak mengulangi kesalahan yang lalu. Tak hanya evaluasi saja, Susy Susanti juga menekankan kalau istirahat seperti sekarang dapat membuat tim bulutangkis Indonesia menyusun strategi khusus lebih lama.

Pada akhirnya, akan selalu ada pro dan kontra mengenai padatnya jadwal turnamen bulutangkis akhir tahun ini, tergantung bagaimana Indonesia melihatnya saja, semoga tetap berprestasi!

1