Kisah Joko Suprianto di Indonesia Open: Hancurkan 'Kutukan' Runner-up

Jumat, 12 Juni 2020 20:10 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Isman Fadil
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Cerita perjuangan berat Joko Suprianto demi raih takhta di Indonesia Open, dari spesialiasi runner-up sampai akhirnya naik ke podium juara. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Cerita perjuangan berat Joko Suprianto demi raih takhta di Indonesia Open, dari spesialiasi runner-up sampai akhirnya naik ke podium juara.

INDOSPORT.COM - Cerita perjuangan berat Joko Suprianto demi raih takhta di Indonesia Open, dari spesialiasi runner-up sampai akhirnya naik ke podium juara.

Turnamen Indonesia Open merupakan salah satu turnamen bergengsi di daratan bulutangkis. Meraih gelar di kompetisi tersebut akan menjadi kebanggaan sekaligus kenangan yang tak akan terlupakan oleh pemain manapun.

Demikian pula dengan salah satu legenda tunggal putra Joko Indonesia yang harus berjuang keras untuk menghapus 'kutukan' menjadi spesialis runner-up di Indonesia Open sampai akhirnya bisa meraih naik ke podium juara.

Berikut INDOSPORT.com merangkum kisah inspiratif dari Joko Suprianto yang harus bersimbah peluh demi naik ke podium tertinggi Indonesia Open:

Quartet Kill Ardy B. Wiranata

Ardy B. Wiranata bisa dibilang menjadi salah satu alasan mengapa Joko Suprianto terpaksa harus bersimbah peluh untuk bisa naik ke podium tertinggi gelaran Indonesia Open.

Tidak hanya itu, Ardy B. Wiranata bisa dibilang menjadi salah satu musuh bebuyutan sesama pemain Indonesia bagi Joko Suprianto. Kedua pebulutangkis andalan Tanah Air tersebut tercatat telah bertemu sebanyak 10 kali di turnamen bulutangkis internasional.

Dari 10 pertemuan tersebut, Joko Suprianto diketahui hanya berhasil meraih tiga kemenangan saja, sedangkan Ardy B. Wiranata sukses memenangkan 7 pertemuan mereka.

Dan dari tujuh kemenangan yang diraih oleh Ardy B. Wiranata, empat kemenangan diantaranya diraih ketika bertemu dengan Joko Suprianto di final Indonesia Open.

Eks pemain tunggal putra kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 6 Oktober 1966 tersebut harus menelan kekalahan sebanyak empat kali dari Ardy B. Wiranata yang membuatnya harus lebih bersabar agar bisa naik ke podium tertinggi Indonesia Open.

Empat quartet-kill Joko Suprianto dari Ardy B. Wiranata terjadi di empat edisi final Indonesia Open di tahun 1991, 1992, 1994, 1995 yang membuatnya harus menunggu hingga 1996 untuk bisa jadi juara di hadapan pendukung Tanah Air.