Tinggalkan Tim di Tengah Kompetisi, Pebulutangkis India Akhirnya Minta Maaf

Sabtu, 20 Juni 2020 11:01 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Pemain tunggal putra India, Kidambi srikanth. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Pemain tunggal putra India, Kidambi srikanth.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra India, Srikanth Kidambi akhirnya memberikan pernyataan minta maaf setelah memutuskan meninggalkan tim di tengah kompetisi Badminton Asian Team Championships 2020 di Manila pada awal tahun ini.

Kabar tersebut diumumkan secara langsung oleh Asosiasi Bulutangkis India (BAI), yang menyatakan bahwa Kidambi telah mengirimkan email ucapan minta maaf terkait aksi tak terpujinya pada Februari 2020 lalu.

Iktikad baiknya pun membuat BAI berubah pikiran, yang semula menghapus nama Kidambi, kini kembali merekomendasikannyauntuk masuk dalam nominasi Penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna and Arjuna.

"Kami telah menerima email dari Srikanth Kidambi di mana ia telah mengakui kesalahannya dan ia juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Ajay Singhania, selaku Sekretaris Jenderal BAI.

"Mempertimbangkan bakat dan pencapaiannya, kami telah memutuskan untuk merekomendasikan namanya untuk masuk dalam daftar nominasi Rajiv Gandhi Khel Ratna Award," tambahnya, dilansir dari laman Scroll In.

Kejadian ini berawal dari Kidambi dan rekan senegaranya yakni HS Prannoy memutuskan untuk tidak bermain dalam laga semifinal Badminton Asian Team Championships 2020, dan memutuskan terbang ke Eropa untuk mengikuti turnamen Barcelona Spain Masters 2020.

Kepergian keduanya di tengah kompetisi pun membuat India kalah di babak semifinal melawan tim putra Indonesia, meski pada akhirnya mampu meraih peringkat ketiga dalam kompetisi.

Sikap buruk dan tak profesional yang ditunjukkan oleh Srikanth Kidambi dan HS Prannoy pun membuat BAI memutuskan untuk tak memasukkan nama keduanya dalam daftar nominasi Penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna dan Arjuna.

Sementara itu, HS Prannoy sendiri sempat mengecam keputusan BAI, dan mempertanyakan keputusan mereka untuk merekomendasikan Sameer Verma sebagai penggantinya di Arjuna Award, serta merasa dianaktirikan oleh negaranya sendiri.