Kisah Dinasti Sugiarto yang Gemparkan Jagat Bulutangkis Dunia

Kamis, 2 Juli 2020 06:39 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Rafif Rahedian
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Beginilah kisah singkat dinasti keluarga Sugiarto yang sempat gemparkan jagat bulutangkis Indonesia hingga dunia.

Sama seperti keluarga-keluarga bulutangkis Indonesia lainnya, keluarga Sugiarto pun tak kalah menggegerkan. Mulai dari nama Icuk Sugiarto, Tommy Sugiarto hingga Jauza Fadhilla Sugiarto merupakan nama-nama dinasti keluarga Sugiarto yang sempat menggegerkan jagat bulutangkis dunia.

Dilansir dari situs Historia, Icuk Sugiarto merupakan anak dari pasangan Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih yang telah merintis kariernya di jagat bulutangkis sejak usia 12 tahun.

Berprofesi sebagai atlet bulutangkis, jodoh Icuk Sugiarto ternyata tak jauh-jauh dari sesama atlet juga. Dari buku arya Justian Suhandinata berjudul Tangkas: 67 Tahun Berkomitmen Mencetak Jawara Bulutangkis menyebutkan kalau Icuk menikahi pebulutangkis Nina Yaroh pada 5 Juli 1983.

Dari hasil pernikahannya dengan Nina Yaroh, Icuk Sugiarto memiliki tiga orang anak yaitu Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto. Dari ketiga anaknya, Tommy dan Jauza-lah yang mengikuti jejak sang ayah.

Lantas, bagaimanakah jejak kisah keluarga Sugiarto yang sempat gegerkan jagat bulutangkis dunia? Berikut INDOSPORT.com merangkumnya untuk Anda:

Icuk Sugiarto

Merintis karier sebagai pemain bulutangkis sejak berusia 12 tahun, legenda tunggal putra kelahiran 4 Oktober 1962, Surakarta, Jawa Tengah, sukses mencetak beragam gelar bergengsi untuk Indonesia.

Di turnamen beregu, Icuk Sugiarto menjadi bagian dari Timnas Bulutangkis Indonesia meraih meraih gelar Piala Sudirman 1989 untuk kali pertama di Jakarta.

Selain itu, Icuk Sugiarto juga menjadi bagian dari tim bulutangkis Indonesia yang meraih trofi Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur serta meraih medali SEA Games secara berturut mulai dari tahun 1985, 1987 dan 1989.

Track record Icuk Sugiarto di Asian Games cukup baik, ia meraih medali emas di kategori tunggal putra perseorangan dan medali perak di ganda campuran pada pada tahun 1982.

Legenda tunggal putra Indonesia, Icuk Sugiarto juga berhasil meraih gelar Juara Dunia pada tahun 1983 dan dua kali meraih medali perunggu pada tahun 1987 dan 1989.

Sementara itu, sejumlah gelar di level-level Super Series juga berhasil diraih oleh Icuk Sugiarto. Sebut saja Indonesia Open hingga China Open telah berhasil dijuarainya, meskipun di All England prestasi tertingginya hanya menjadi runner-up pada tahun 1987 usai kalah dari Morten Frost dengan skor 10-15, 0-15.