3 Andalan Indonesia di Piala Uber yang Akhirnya Pindah Negara

Sabtu, 15 Agustus 2020 19:02 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Andreas Rentz/Bongarts/Getty Images
Mia Audina, pebulutangkis Indonesia yang 'berkhianat' Copyright: © Andreas Rentz/Bongarts/Getty Images
Mia Audina, pebulutangkis Indonesia yang 'berkhianat'

INDOSPORT.COM – Indonesia pernah memiliki deretan pemain putri hebat yang menjadi andalan di ajang Piala Uber. Sayangnya, tiga di antaranya memutuskan membela negara lain.

Piala Uber 2020 akan digelar bersamaan dengan Piala Thomas. Dua ajang lambang supremasi bulutangkis beregu putra dan beregu putri ini bakal dihelat di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.

Untuk tim Piala Uber, Indonesia bergabung di dalam grup Grup B. Indonesia satu grup dengan pesaing terkuat, Korea Selatan, serta Australia dan Malaysia.

Di tunggal putri, Gregoria Mariska diprediksi masih menjadi tumpuan untuk bisa mendapatkan poin kemenangan. Gregoria juga mungkin akan dibantu pemain yang tengah bersinar, Putri Kusuma Wardani.

Selanjutnya untuk sektor ganda putri, Indonesia tentunya masih akan mengandalkan pemenang Indonesia Masters 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Berbicara soal pebulutangkis putri yang pernah diandalkan di Piala Uber pada generasi sebelumnya, Indonesia pernah memiliki Susy Susanti, Yuliani Santosa, Finarsih/Lili Tampi, Etty Tantri/ Cynthia Tuwankotta hingga Mia Audina.

Namun dalam perjalanan karier mereka, ada beberapa atlet putri yang memutuskan melepaskan status kewarganeragaan Indonesia mereka dan memilih membela negara lain.

Kali ini INDOSPORT akan memaparkan tiga pahlawan Piala Uber Indonesia yang akhirnya bermigrasi ke luar negeri.

1. Mia Audina (Belanda)

Mia Audina merupakan salah satu talenta terbaik tunggal putri di era 2000-an, dan menjadi satu-satunya pemain yang berhasil meraih medali Olimpiade dan Piala Uber di bawah dua bendera berbeda, yakni Indonesia dan Belanda.

Mia Audina pernah membela Indonesia di Piala Uber 1994 dan 1996, di mana atlet berjuluk ‘Si Anak Ajaib’ itu berhasil mempersembahkan dua trofi beruntun.

Namun karena alasan cinta, Mia Audina memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan ke Belanda sejak menikah pada tahun 2000. Bersama tim Negeri Kincir Angin, kariernya pun masih tetap stabil.

Mia Audina membawa tim Belanda untuk pertama kalinya mencapai babak semifinal Piala Uber. Namun di edisi 2002 tersebut, Belanda ditahan oleh Korea Selatan hingga harus puas meraih perunggu.

Namun di Piala Uber 2006, Mia Audina dkk sukses meraih medali perak untuk pertama kalinya. Di babak final, mereka takluk di tangan China dengan skor 0-3.