Indonesia dan 4 Negara Lain Putuskan Mundur, Media Asing: Beberapa Talenta Top Menghilang

Senin, 14 September 2020 21:04 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Humas PBSI
Media Asing menyebut mundurnya Indonesia dan 4 negara lain telah membuat Piala Thomas - Uber 2020 kehilangan banyak bintang-bintang top. Copyright: © Humas PBSI
Media Asing menyebut mundurnya Indonesia dan 4 negara lain telah membuat Piala Thomas - Uber 2020 kehilangan banyak bintang-bintang top.

INDOSPORT.COM - Media Asing menyebut dengan mundurnya Indonesia dan empat negara lain telah membuat banyak keraguan untuk diselenggarakannya Piala Thomas - Uber 2020 setelah menghilangnya beberapa talenta top.

Menyusul pengunduran diri dari lima negara yakni Indonesia, Korea Selatan, Australia, Chinese Taipei serta Thailand dan dua negara yang menolak undangan yaitu Hong Kong dan Singapura membuat media asing, channelnewsasia menyebut masa depan Piala Thomas - Uber diambang ketidakpastian sekalipun tim sekaliber China dan Jepang belum mengumumkan pengunduran diri.

Secara otomatis dengan tidak ikut sertanya Indonesia, tidak akan ada nama Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon hingga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan beberapa bintang-bintang lainnya seperti Ratchanok Intanon, An Se-young dan masih banyak lagi yang tidak akan berpartisipasi pada acara Piala Thomas - Uber 2020.

Tetapi, melihat situasi rumit saat ini yang membersamai kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 tampaknya membuat Kejuaraan Dunia putra dan putri dua tahun sekali terancam batal atau kembali mundur ke tahun 2021.

Sementara itu, Sekjend Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Kenny Goh menyebut bahwa jika tren pengunduran diri dari negara-negara besar bulutangkis terus berlanjut maka hanya uda opsi bagi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

"Jika tren penarikan terus berlanjut, saya pikir (Federasi Bulu Tangkis Dunia) memiliki dua opsi - satu membatalkan, opsi kedua adalah menunda final di kemudian hari," ujar Kenny Goh kepada AFP seperti yang dipaparkan oleh media channelnewsasia.com.

Diketahui pada Minggu (13/09/20) kemarin, media Malaysia telah mengklaim bahwa BWF menggelar rapat virtual guna membahas nasib dari Piala Thomas - Uber pada tahun ini menyusul banyaknya negara yang memutuskan mundur.

Usai menggelar rapat virtual, media Malaysia, The Star, mengklaim kalau BWF akhirnya mengambil sebuah keputusan bulat bahwa mereka akan menggelar Piala Thomas - Uber selepas Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 dan hasil keputusan mereka itu akan segera diumumkan.

Media Malaysia menyebut bahwa salah satu sumber dari BWF menyatakan bahwa hasil keputusan menggelar Piala Thomas - Uber usai Olimpiade Tokyo tahun 2021 merupakan konsensus oleh mayoritas suara selama rapat virtual darurat digelar setelah banyaknya negara yang memutuskan mundur akibat masih khawatir dengan pandemi Corona.

Dan media Malaysia mengklaim bahwa BWF akan segera membuat pengumuman resmi selepas melakukan pertemuan lainnya untuk memperkuat berbagai hal dibalik keputusan mereka menggelar Piala Thomas - Uber usai Olimpiade Tokyo tahun 2021.

Tercatat hingga Jumat (11/09/20) lalu, ada lima negara yang memutuskan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020. Mereka adalah Chinese Taipei, Australia, Thiland, Korea Selatan dan yang terakhir Indonesia.

BWF diketahui sudah berusaha mengundang dua negara lain sebagai pengganti, tetapi dua negara itu, yakni Hong Kong dan Singapore menolak undangan dengan alasan yang sama lantaran masih khawatir soal virus Corona.

Sementara ini, BWF baru mendapatkan dua negara pengganti yakni Finlandia untuk Piala Thomas 2020, dan Swedia untuk Piala Uber 2020. Dimana Finlandia akhirnya kembali ke kompetisi Piala Supremasi setelah 26 tahun lamanya absen dan terakhir kali ikut pada tahun 1994.