Punya Masalah dengan Servis, Curhatan Greysia Polii Jadi Sorotan BWF

Sabtu, 20 Februari 2021 14:55 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Greysia Polii, spesialis ganda putri bulutangkis andalan Indonesia, pernah mengalami situasi terburuk di dalam kariernya terkait dengan servis. Hal ini rupanya menjadi perhatian Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Greysia Polii, yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu, memenangkan Yonex Thailand Open, dan mencapai semifinal Toyota Thailand Open, sebelum akhirnya gagal di BWF World Tour Finals dalam gelaran Asian Leg Januari 2021 lalu.

BWF, melalui sebuah tulisan eksklusifnya, menyoroti bahwa servis adalah salah satu elemen paling menonjol yang diperlihatkan Greysia Polii di sepanjang ketiga turnamen tersebut.

Secara keseluruhan, Polii membuat lawan gelisah dengan variasi pada servisnya baik itu forehand dan backhand. Namun, tidak  ada yang menyangka sama sekali bahwa Polii harus berjuang dengan servis backhand setelah cedera bahu pada tahun 2011 silam.

BWF yang mewawancarai Polii mengenai pilihan servisnya di lapangan menyoroti bagaimana sang pemain berhasil melalui pergeseran gaya servis dari backhand ke forehand hanya karena  alasan yang aneh.

“(Backhand) itu adalah kebanggaan saya (dulu). Saya  pikir, kok, sebagai pemain profesional, saya tidak bisa melakukan servis?” ujar Poloo.

Greysia Polii  awalnya mempertahankan gaya servis backhandnya di beberapa turnamen, namun hal ini justru berujung pada kesalahan-kesalahan yang kerap dia lakukan. Sampai akhirnya, pelatih memberi tahun bahwa tidak pedulu servis apa pun yang dia gunakan, yang penting seberapa efektif itu.

“Saya sangat bodoh," kenang Polii, yang kini menjadi salah pebulutangkis yang sering melakukan servis forehand di nomor ganda, yang hampir punah.

Ketidakmampuan Greysia Polii melakukan servis backhand sejatinya berawal dari cedera patah bahu pada 20211 silam. Hal ini membuat dia frustasi sampai akhirnya dia mau menerima keadaan dan akhirnya beralih ke servis forehand sejak Malaysian Masters 2021.