BWF Beri Penghormatan Terakhir untuk Legenda Bulutangkis Markis Kido

Selasa, 15 Juni 2021 15:17 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© LAURENT FIEVET/AFP via Getty Images
Profil Markis Kido, Pahlawan Bulutangkis Indonesia di Olimpiade yang Meninggal Dunia Copyright: © LAURENT FIEVET/AFP via Getty Images
Profil Markis Kido, Pahlawan Bulutangkis Indonesia di Olimpiade yang Meninggal Dunia

INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ikut memberikan penghormatan terakhir untuk legenda Indonesia, Markis Kido, yang meninggal dunia pada hari Senin (14/06/21).

BWF ikut terkejut dengan kepergian Markis Kido, juara Olimpiade Beijing 2008  bersama Hendra Stiawan, yang begitu mendadak. Markis Kido diketahui meninggal setelah mengalami serangan jantung saat bermain bulutangkis.

Melalui laman resminya, BWF turut memberikan pneghormatan terakhir kepada legenda berusia 36 tahun. BWF menggambarkan Markis Kido adalah sosok pebulutangkis yang penuh energi dan kehadirannya selalu dinantikan banyak orang.

“Mantan juara Olimpiade Markis Kido, yang meninggal karena serangan jantung kemarin dalam usia 36 tahun, adalah kumpulan energi dilapangan dan kehadirannya sama meriahnya,” tulis BWF sebagai penghormatan terakhir.

Sebagai wujud penghormatain terakhir untuk mengenang Markis Kido di lapangan bulutangkis, BWF juga mengunggah beberapa foto dan video khusus momen-momen ketika sang legenda bertanding dan naik ke podium.

Di antaranya ketika Markis Kido membuat bangga Indonesia dengan memenangkan medali emas Olimpiade Beijing 2008 silam, bersama Hendra Setiawan.

Selain itu, BWF juga mengunggah beberapa momen ketika Markis Kido terlibat dalam ‘perang saudara’ antara sesama ganda putra bulutangkis Indonesia.

Saat itu, Markis Kido berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon menghadapi  Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di perempat final Indonesian Open 2014 silam.

Di mata BWF, Kido merupakan salah satu tokoh ganda putra yang paling menonjol selama lebih dari satu dekade sejak tahun 2003. Bermitra dengan Hendra Setiawan, Kido berhasil naik ke puncak kejayaan ganda putra.

Selain memenangkan emas di Olimpiade Tokyo, Markis/Hendra juga meraih medali emas Asian Games 2010, beberapa gelar World Superseries, dan gelar Kejuaraan Bulu Tangkis Asia lainnya di 2009.

Dia juga merupakan roda penggerak penting dalam tim Indonesia yang mencapai final Piala Thomas 2010 dan Piala Sudirman 2007.