INDOSPORT.COM - Kalender Grand Slam 2021 telah memasuki agenda AS Terbuka (US Open) yang putaran pertamanya mulai digelar pada Senin (30/08/21).
Sejumlah petenis papan atas pun berlomba-lomba untuk jadi yang terbaik di turnamen tenis bergengsi ini.
Meski begitu, tidak sedikit pula pemain yang memilih mundur karena berbagai macam alasan, termasuk dua bersaudara Venus dan Serena Williams, Rafael Nadal, Nick Kyrgios, Sofia Kenin, Dominic Thiem, bahkan Roger Federer.
Sebagian besar dari mereka terpaksa menarik diri lantaran harus berkutat dengan cedera, lalu ada pula yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara itu, gelaran AS Terbuka tahun ini bakal tetap digelar dengan menerapkan prosedur kesehatan Covid-19.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa para penonton yang datang tidak diwajibkan memakai masker maupun menunjukkan bukti dirinya sudah divaksin.
“Kami masih mengandalkan niat baik orang. Yang tidak divaksinasi, meskipun tidak akan diberlakukan – mereka benar-benar harus mengenakan masker,
“Saya berharap banyak individu yang divaksinasi akan mengenakan masker juga,” demikian kata Wakil Presiden U.S. Tennis Association (U.S.T.A.), Dr. Brian Hainline, seperti diwartakan CBS New York beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, kebijakan tersebut pada akhirnya berubah seiring bergantinya hari, berkat desakan dari Wali Kota New York, Bill de Blasio, yang menuntut diberlakukannya prokes ketat di venue AS Terbuka.
“Hari ini, U.S.T.A. diberitahu bahwa dari kantor wali kota New York City mengharuskan adanya bukti vaksinasi Covid-19 untuk masuk ke Stadion Arthur Ashe,” demikian bunyi pernyataan dari U.S.T.A.
Baik Bill de Blasio maupun para otoritas setempat mengkhawatirkan adanya peningkatan kasus Covid-19 dari ajang AS Terbuka, yang notabene sebuah event olahraga besar dan bakal dihadiri orang banyak.
Tentu saja, gelaran AS Terbuka atau US Open 2021 masih sama prestisius dan akbarnya dengan edisi-edisi sebelumnya. Sejumlah unggulan pun siap bertanding demi memperebutkan gelar Grand Slam terakhir tahun ini.
Gelaran ini pun tidak selayaknya dinodai dengan peningkatan kasus Covid-19, kan?